|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Kata Maria: “sesungguhnya aku ini adalah hama Tuhan.; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » ’Sesungguhnya Aku Ini Adalah Hamba Tuhan’ |
|
’Sesungguhnya Aku Ini Adalah Hamba Tuhan’ |
|
Kamis, 14 Januari 2016 | Tema: KerajaanMu Datanglah |
|
|
|
|
|
’Sesungguhnya Aku Ini Adalah Hamba Tuhan’ |
|
Lukas 1:26-38 |
|
|
|
|
|
|
Berita yang dibawa oleh Tuhan Yesus saat hadir di dunia adalah Kerajaan Allah. Tuhan Yesus bukan sekedar memberitakan tetapi juga mendemonstrasikan Kerajaan Allah yang hadir dan sekaligus intervensi dunia manusia. Pengajaran-Nya, pelayanan-Nya, perilaku-Nya dan seluruh hidup-Nya yang merupakan representasi Allah Bapa kental mewarnai Kerajaan itu sendiri. Maksudnya, sifat; karakter; keberadaan Allah Bapa yang bisa dilihat dalam diri Yesus Kristus meresapi dan mewarnai Kerajaan tersebut. Misalnya, kebenaran Allah menjadi standart kebenaran Kerajaan. Sifat dan karaktar Allah mendasari nilai-nilai Kerajaan-Nya. Misi Allah menyelamatkan manusia juga menjadi arah perluasan Kerajaan itu sendiri, dan sebagainya.
Tetapi sebelum berita Kerajaan itu dikumandangkan oleh Tuhan Yesus, ada seorang wanita yang telah menunjukkan ketaatan mutlak kepada kehendak Allah. Ketaatan yang menjadi jalan lahirnya Sang Juruselamat. Wanita itu adalah Maria, ibu Yesus. Malaikat Gabriel menyapa Maria dan menyatakan bahwa dia beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Malaikat itu menyampaikan bahwa ia akan mengandung dan akan melahirkan anak laki-laki yang akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Anak itu akan menjadi raja dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan. Sontak saja berita itu sangat meng...selengkapnya » |
Berita yang dibawa oleh Tuhan Yesus saat hadir di dunia adalah Kerajaan Allah. Tuhan Yesus bukan sekedar memberitakan tetapi juga mendemonstrasikan Kerajaan Allah yang hadir dan sekaligus intervensi dunia manusia. Pengajaran-Nya, pelayanan-Nya, perilaku-Nya dan seluruh hidup-Nya yang merupakan representasi Allah Bapa kental mewarnai Kerajaan itu sendiri. Maksudnya, sifat; karakter; keberadaan Allah Bapa yang bisa dilihat dalam diri Yesus Kristus meresapi dan mewarnai Kerajaan tersebut. Misalnya, kebenaran Allah menjadi standart kebenaran Kerajaan. Sifat dan karaktar Allah mendasari nilai-nilai Kerajaan-Nya. Misi Allah menyelamatkan manusia juga menjadi arah perluasan Kerajaan itu sendiri, dan sebagainya.
Tetapi sebelum berita Kerajaan itu dikumandangkan oleh Tuhan Yesus, ada seorang wanita yang telah menunjukkan ketaatan mutlak kepada kehendak Allah. Ketaatan yang menjadi jalan lahirnya Sang Juruselamat. Wanita itu adalah Maria, ibu Yesus. Malaikat Gabriel menyapa Maria dan menyatakan bahwa dia beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Malaikat itu menyampaikan bahwa ia akan mengandung dan akan melahirkan anak laki-laki yang akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Anak itu akan menjadi raja dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan. Sontak saja berita itu sangat mengejutkannya. Maria bingung. Ia bertanya dan bergumul bagaimana mungkin. Ia tidak bisa memahami secara lengkap kehendak Allah. Tetapi ia menyadari bahwa ia adalah hamba Tuhan. Allah berdaulat untuk menyatakan kehendak-Nya. Dan ia percaya bahwa itulah akan membawa kebaikan bagi banyak orang.
Apakah perjalanan hidup Maria selanjutnya ‘enjoy’ dan ‘asyik-asyik’ saja? Tentu tidak. Bayangkan, pada zaman itu, seorang wanita yang belum menikah [masih bertunangan] hamil. Setelah menerima berita itu, tentu hidupnya penuh pergumulan. Pasti ada sindiran, pasti ada pandangan miring, pasti ada hinaan ataupun perlakuan yang tidak menyenangkan, dan lain sebagainya. Tetapi kasih karunia Allah memampukannya menghadapi dan menjalani kehendak Allah tersebut. Karena ketaatannya, akhirnya Maria menjadi wanita yang paling berbahagia dan dimuliakan.
Maria memang tidak mengumandangkan seruan pertobatan kepada orang Yahudi. Dia memang tidak meneriakkan “Berobatlah kerajaan Allah sudah dekat” seperti halnya Yohanes Pembaptis dan Tuhan Yesus. Tetapi perkataannya yang menyatakan bahwa ‘sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu’ telah membawa berkat yang besar bagi umat manusia. Mari kita meneladani Maria yang menunjukkan ketaatan mutlak pada kehendak Allah sebagai bukti bahwa kita mengakui Allah memerintah dalam hidup kita. Allah berdaulat menyatakan kehendak-Nya kepada kita. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|