“Ambisi dan ambisius“, begitu mendengar dua kata itu biasanya kita memaknainya secara negatif. Sebenarnya kata “ambisi” berasal dari kata latin “ambifio” yang artinya adalah berkeliling untuk memperoleh dukungan. Dengan kata lain “ambisi” berarti keinginan untuk maju. Jadi orang yang berambisi berarti orang yang ingin maju. Salahkah orang semacam itu? Saya kira tidak. Semua orang pasti ingin maju: sekolah lebih maju, bisnis dan pekerjaan lebih maju, perekonomian lebih maju dst. Sedangkan orang yang ambisius adalah orang yang berkeinginan kuat untuk tampil teratas tanpa menggunakan etika dan moral yang benar. Seorang yang ambisius biasanya menggunakan prinsip “tujuan menghalalkan cara”. Sudah pasti kita tidak suka orang yang ambisius.
Elisa bukan orang yang ambisius tapi orang yang memiliki ambisi untuk bisa maju melayani Tuhan. Apa rahasianya? Bukan dengan mengandalkan kekuatan dan kemampuannya sendiri, melainkan dengan Roh Allah yang telah bekerja di dalam dan melalui nabi Elia, seniornya. Ia telah menyaksikan betapa banyak mujizat, kemajuan dan kemenangan diperoleh ketika Elia melayani dalam k...selengkapnya »
“Ambisi dan ambisius“, begitu mendengar dua kata itu biasanya kita memaknainya secara negatif. Sebenarnya kata “ambisi” berasal dari kata latin “ambifio” yang artinya adalah berkeliling untuk memperoleh dukungan. Dengan kata lain “ambisi” berarti keinginan untuk maju. Jadi orang yang berambisi berarti orang yang ingin maju. Salahkah orang semacam itu? Saya kira tidak. Semua orang pasti ingin maju: sekolah lebih maju, bisnis dan pekerjaan lebih maju, perekonomian lebih maju dst. Sedangkan orang yang ambisius adalah orang yang berkeinginan kuat untuk tampil teratas tanpa menggunakan etika dan moral yang benar. Seorang yang ambisius biasanya menggunakan prinsip “tujuan menghalalkan cara”. Sudah pasti kita tidak suka orang yang ambisius.
Elisa bukan orang yang ambisius tapi orang yang memiliki ambisi untuk bisa maju melayani Tuhan. Apa rahasianya? Bukan dengan mengandalkan kekuatan dan kemampuannya sendiri, melainkan dengan Roh Allah yang telah bekerja di dalam dan melalui nabi Elia, seniornya. Ia telah menyaksikan betapa banyak mujizat, kemajuan dan kemenangan diperoleh ketika Elia melayani dalam kuasa Roh Kudus. Maka Elisa pun tidak ragu-ragu untuk meminta agar kepadanya diberikan 2 kali lipat.
Orang-orang yang ingin maju seperti Elia ini biasanya melebihi rata-rata. Sementara nabi-nabi lainnya merasa cukup puas dengan pelayanan mereka selama ini, Elisa ingin lebih lagi. Kerinduan ini disukai Tuhan. Itulah sebabnya permohonan Elisa dikabulkan dan ia melayani dalam pimpinan Roh yang begitu luar biasa.
Bagaimana dengan anda? Sudah cukup puaskah anda dengan semua hasil pelayanan anda selama ini? Tidakkah anda ingin lebih maju lagi? Mintalah agar Roh Kudus-Nya memakai hidup anda lebih dari waktu-waktu sebelumnya.