|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Tidak ada damai sejahtera tanpa hidup dalam pengampunan. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Ampunilah Dan Mengampuni |
|
Ampunilah Dan Mengampuni |
|
Selasa, 22 Juli 2014 | Tema: The Testament Community |
|
|
|
|
|
Ampunilah Dan Mengampuni |
|
Matius 6:12, 14 |
|
|
|
|
|
|
“Ampunilah seperti kami mengampuni“ adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan, Tuhan Yesus mengajarkan hal ini secara khusus dalam Doa Bapa Kami (Matius 6:12). Bahkan dengan jelas Dia berkata bahwa jika kita mengampuni, Bapa kita yang di Sorga akan mengampuni kita tapi jika kita tidak mengampuni, Bapa kita juga tidak akan mengampuni kita (Matius 6:14). Jangan berharap kita akan mendapat pengampunan apabila kita menyimpan dendam, amarah atau kegeraman pada seseorang.
Keluarga adalah lembaga pertama yang Allah ciptakan. Keluarga Kristen adalah sebuah komunitas iman yang Allah bentuk ketika sepasang kekasih datang ke altar Tuhan disatukan dan diikat dalam janji nikah kudus mereka. Seharusnya kuasa dan anugerah pengampunan Allah di dalam Yesus dan kuasa pengampunan antar sesama anggota keluarga menjadi warna khusus yang juga mewarnai lingkungan sekitar mereka.
Masih adakah di tengah-tengah kita, para suami atau isteri, yang oleh karena hati yang terluka mulut berucap: “Sampai mati aku tidak bisa mengampuni dia. Dia tidak...selengkapnya » |
“Ampunilah seperti kami mengampuni“ adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan, Tuhan Yesus mengajarkan hal ini secara khusus dalam Doa Bapa Kami (Matius 6:12). Bahkan dengan jelas Dia berkata bahwa jika kita mengampuni, Bapa kita yang di Sorga akan mengampuni kita tapi jika kita tidak mengampuni, Bapa kita juga tidak akan mengampuni kita (Matius 6:14). Jangan berharap kita akan mendapat pengampunan apabila kita menyimpan dendam, amarah atau kegeraman pada seseorang.
Keluarga adalah lembaga pertama yang Allah ciptakan. Keluarga Kristen adalah sebuah komunitas iman yang Allah bentuk ketika sepasang kekasih datang ke altar Tuhan disatukan dan diikat dalam janji nikah kudus mereka. Seharusnya kuasa dan anugerah pengampunan Allah di dalam Yesus dan kuasa pengampunan antar sesama anggota keluarga menjadi warna khusus yang juga mewarnai lingkungan sekitar mereka.
Masih adakah di tengah-tengah kita, para suami atau isteri, yang oleh karena hati yang terluka mulut berucap: “Sampai mati aku tidak bisa mengampuni dia. Dia tidak mungkin sembuh dari kelakuannya, kalau dia tidak mati.” Masih adakah para orangtua yang berkata: “Aku lebih baik kehilangan satu anak daripada aku mengampuni anakku yang satu ini, dia bukan anakku lagi.” Masih adakah anak-anak yang berkata: “Aku benci papa mama, oleh karena mereka aku jadi seperti ini, aku tidak bisa memaafkan mereka.”
Efesus 4:32 berkata: ”Hendaklah kamu saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” Ijinkanlah kuasa pengampunan Allah yang mendatangkan damai sejahtera dan pemulihan persekutuan kita dengan Allah, kita dengan sesama, kita dengan diri kita sendiri dan kita dengan alam terus berkarya di dalam diri kita dan di tengah-tengah komunitas di mana kita ada di dalamnya. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|