|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Kesengsaraan menimbulkan ketekunan, ketekunan menimbulkan tahan uji, tahan uji menimbulkan pengharapan. (Roma 5:3-4) |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Anak Tangga Ketekunan |
|
Anak Tangga Ketekunan |
|
Selasa, 27 Januari 2015 | Tema: Lebih Baik Dari Kemarin |
|
|
|
|
|
Anak Tangga Ketekunan |
|
2 Petrus 1:5-9 |
|
|
|
|
|
|
Di bidang pendidikan, para pakar berpendapat bahwa sebenarnya tidak ada orang bodoh. Semua orang adalah cerdas di bidang mereka masing-masing. Ada yang cepat dan ada yang lambat dalam belajar sesuatu. Saat ini sekolah diwajibkan mengasuh dan mendidik anak-anak berkebutuhan khusus (ABK). Kunci mengatasi kelambatan adalah ketekunan. Orang tekun bisa mengalahkan orang cerdas yang tidak tekun.
Firman Tuhan mengajar kita tentang 7 anak tangga kedewasaan rohani: kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan , kasih akan saudara-saudara dan kasih akan semua orang. Jangan menganggap bahwa iman dan keselamatan dalam Kristus sudah cukup. Ada anak tangga-anak tangga yang harus kita titi. Kita harus sungguh-sungguh berusaha (ayat 5), berusaha sekuat-kuatnya (NIV) supaya kita hidup berkemenangan dan berbuah di hadapan Allah.
Salah satu anak tangga yang harus kita titi adalah ketekuanan. Tekun berarti terus menerus bersedia menjalani sebuah proses. Ketekunan menuntut kesabaran. Tekun dan sabar adalah karakter manusia...selengkapnya » |
Di bidang pendidikan, para pakar berpendapat bahwa sebenarnya tidak ada orang bodoh. Semua orang adalah cerdas di bidang mereka masing-masing. Ada yang cepat dan ada yang lambat dalam belajar sesuatu. Saat ini sekolah diwajibkan mengasuh dan mendidik anak-anak berkebutuhan khusus (ABK). Kunci mengatasi kelambatan adalah ketekunan. Orang tekun bisa mengalahkan orang cerdas yang tidak tekun.
Firman Tuhan mengajar kita tentang 7 anak tangga kedewasaan rohani: kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan , kasih akan saudara-saudara dan kasih akan semua orang. Jangan menganggap bahwa iman dan keselamatan dalam Kristus sudah cukup. Ada anak tangga-anak tangga yang harus kita titi. Kita harus sungguh-sungguh berusaha (ayat 5), berusaha sekuat-kuatnya (NIV) supaya kita hidup berkemenangan dan berbuah di hadapan Allah.
Salah satu anak tangga yang harus kita titi adalah ketekuanan. Tekun berarti terus menerus bersedia menjalani sebuah proses. Ketekunan menuntut kesabaran. Tekun dan sabar adalah karakter manusia baru yang Tuhan inginkan. Penghalang utama ketekunan adalah sikap instan, ingin cepat jadi. Kita cenderung ingin mencapai keberhasilan tanpa melewati sebuah proses.
Tuhan Yesus Kristus meneladankan sebuah ketekunan. Ia tekun memikul salib-Nya. Ia mati, bangkit, naik ke sorga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa (Ibrani 12:2). Mari kita tekun menjalani setiap proses kehidupan yang Tuhan tetapkan dalam hidup kita. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|