|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Yesus berkata, “Makanan-Ku adalah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaanNya.” [Yohanes 4:34] |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Anda Pilih Yang Mana? |
|
Anda Pilih Yang Mana? |
|
Senin, 25 Mei 2015 | Tema: Generasi Yang Melakukan Kehendak Allah |
|
|
|
|
|
Anda Pilih Yang Mana? |
|
Matius 21:28-32 |
|
|
|
|
|
|
Kepada anak-anak Sekolah Minggu saya bercerita tentang seorang bapak dengan dua orang anak. Suatu hari bapak tersebut datang kepada anaknya yang pertama dan berkata, “Nak, hari ini pergilah ke kebun anggur dan bekerjalah disana.” Anaknya menjawab, ”Baik pak.” Tetapi dia tidak pergi dan tidak melakukannya. Kemudian sang bapak datang kepada anak yang kedua dan dia memerintahkan yang hal yang sama. Anak yang kedua menjawab, “Tidak, aku tidak mau!” Tetapi kemudian anak itu menyesal dan dia pergi ke kebun anggur dan bekerja di sana. Saya ajukan pertanyaan kepada anak-anak Sekolah Minggu, ”Kalau kamu jadi anak bapak tersebut, kamu pilih yang mana? Kamu mau jadi seperti anak pertama atau kedua?”
Semua anak serentak menjawab [kecuali satu anak diam], “Jadi seperti anak kedua!” Wow, satu pilihan yang tepat. Kepada satu anak yang diam, saya ajukan pertanyaan, “ Lho kamu kok diam saja, kamu pilih yang mana?” Dengan polos, anak itu menjawab, “ Oma, aku tidak mau jadi seperti anak pertama, juga tidak mau seperti anak kedua. Aku mau jadi anak yang menjawab, ‘Ya, baik pak, dan aku melakukannya.” “Wow, jadilah kamu seperti apa yang kamu mau nak, Tuhan sangat senang mendengar pilihanm...selengkapnya » |
Kepada anak-anak Sekolah Minggu saya bercerita tentang seorang bapak dengan dua orang anak. Suatu hari bapak tersebut datang kepada anaknya yang pertama dan berkata, “Nak, hari ini pergilah ke kebun anggur dan bekerjalah disana.” Anaknya menjawab, ”Baik pak.” Tetapi dia tidak pergi dan tidak melakukannya. Kemudian sang bapak datang kepada anak yang kedua dan dia memerintahkan yang hal yang sama. Anak yang kedua menjawab, “Tidak, aku tidak mau!” Tetapi kemudian anak itu menyesal dan dia pergi ke kebun anggur dan bekerja di sana. Saya ajukan pertanyaan kepada anak-anak Sekolah Minggu, ”Kalau kamu jadi anak bapak tersebut, kamu pilih yang mana? Kamu mau jadi seperti anak pertama atau kedua?”
Semua anak serentak menjawab [kecuali satu anak diam], “Jadi seperti anak kedua!” Wow, satu pilihan yang tepat. Kepada satu anak yang diam, saya ajukan pertanyaan, “ Lho kamu kok diam saja, kamu pilih yang mana?” Dengan polos, anak itu menjawab, “ Oma, aku tidak mau jadi seperti anak pertama, juga tidak mau seperti anak kedua. Aku mau jadi anak yang menjawab, ‘Ya, baik pak, dan aku melakukannya.” “Wow, jadilah kamu seperti apa yang kamu mau nak, Tuhan sangat senang mendengar pilihanmu.”
Bagaimana dengan kita? Jujur, dalam kehidupan kekristenan kita, kita pernah jadi seperti anak pertama, dalam ucapan kita berkata, “Ya, baik Bapa.” Tapi dengan banyak alasan kita tidak melakukannya. Bahkan kita menjadi orang-orang munafik, apa yang diucapkan tidak sama dengan apa yang dilakukan. Bersyukur kalau kita juga pernah menjadi anak kedua, kita berkata, “Tidak.” Memberontak untuk melakukan kehendak Bapa, tapi Roh Kudus menyadarkan kita, membuat kita menyesal dan bertobat. Memampukan kita untuk melakukan apa yang menjadi kehendak Bapa dalam kehidupan kita. Di atas semuanya itu, marilah kita menjadi orang percaya yang mengatakan ‘ya’ dan melakukan apa yang menjadi kehendak Bapa.
Firman Tuhan mengajarkan satu kebenaran, bahwa ada karya besar yang Allah kerjakan di dalam sebuah ketaatan. Sejarah mencatat dan membuktikannya, kesaksian-kesaksian orang percaya meneguhkannya. Ketika orang percaya mengatakan ‘ya’ dan melakukan apa yang Tuhan mau lakukan dalam hidupnya, saat itulah Tuhan mengerjakan karya besar-Nya, menyatakan kuasa dan mujizat-Nya, melimpahkan keberhasilan dan berkat-berkat-Nya, memberikan kemenangan demi kemenangan dan kemuliaan demi kemuliaan di dalam hidupnya. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|