|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Pengudusan adalah karya Allah dan karya umat-Nya. Allah telah menganugerahkan kekudusan, bagian kita adalah berjuang terus untuk hidup dalam kekudusan.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Anugerah Dan Kekudusan |
|
Anugerah Dan Kekudusan |
|
Jumat, 15 April 2016 | Tema: Imamat Yang Rajani |
|
|
|
|
|
Anugerah Dan Kekudusan |
|
Ibrani 12:14 |
|
|
|
|
|
|
Bukankah kekudusan adalah anugerah dari Allah Bapa melalui pengorbanan Kristus? Allah sendiri telah memilih orang-orang percaya sebagi bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah [1 Petrus 2:9]?
Pengudusan adalah kehendak Allah bagi orang Israel dalam Perjanjian Lama. Mereka seharusnya menjalankan hidup yang suci dan dikuduskan, dipisahkan dari gaya hidup bangsa-bangsa sekeliling mereka [Keluaran 19:6]. Demikian juga pengudusan adalah tuntutan untuk orang percaya di dalam Kristus. Alkitab mengajarkan bahwa tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Allah [Ibrani 12:14].
Julius Caesar, pemimpin kekaisaran Romawi yang terkenal, mempunya semboyan “Vini, Vidi, Vici” [bahasa Latin] yang artinya “Aku datang, aku melihat, aku menang”. Semboyan itu kemudian menjadi dorongan semangat para atlit yang berjuang di medan perlombaan dan pertandingan. Meskipun nampaknya kemenangan sudah pasti ada di tangan, mereka harus tetap berjuang untuk m...selengkapnya » |
Bukankah kekudusan adalah anugerah dari Allah Bapa melalui pengorbanan Kristus? Allah sendiri telah memilih orang-orang percaya sebagi bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah [1 Petrus 2:9]?
Pengudusan adalah kehendak Allah bagi orang Israel dalam Perjanjian Lama. Mereka seharusnya menjalankan hidup yang suci dan dikuduskan, dipisahkan dari gaya hidup bangsa-bangsa sekeliling mereka [Keluaran 19:6]. Demikian juga pengudusan adalah tuntutan untuk orang percaya di dalam Kristus. Alkitab mengajarkan bahwa tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Allah [Ibrani 12:14].
Julius Caesar, pemimpin kekaisaran Romawi yang terkenal, mempunya semboyan “Vini, Vidi, Vici” [bahasa Latin] yang artinya “Aku datang, aku melihat, aku menang”. Semboyan itu kemudian menjadi dorongan semangat para atlit yang berjuang di medan perlombaan dan pertandingan. Meskipun nampaknya kemenangan sudah pasti ada di tangan, mereka harus tetap berjuang untuk mendapatkan kemenangan itu.
Penulis surat Ibrani mendorong orang percaya untuk tetap berjuang dalam iman supaya bisa tampil sebagai pemenang [ayat 1-3]. Penulis juga menggunakan analogi seorang anak yang menerima hajaran ayahnya agar kelak menjadi anak yang membanggakan. Memang kita telah menerima anugerah keselamatan oleh iman di dalam Tuhan Yesus Kristus, namun selama kita menantikan wujud keselamatan kekal itu kita harus tetap berjuang dengan mengejar hal-hal yang berkenan kepada Allah termasuk kekudusan [ayat 14].
Kekudusan harus menjadi ciri khas orang percaya yang meliputi kekudusan hati, pikiran, perkataan dan perbuatan. Kekudusan harus tetap diusahakan dengan pertolongan Roh Kudus baik di tengah orang banyak maupun di saat kita sendirian. Kekudusan itu terpancar keluar menjadi kesaksian bagi orang lain. Ketika kita berhasil mempertahankan kekudusan ada sorak kemenangan dalam diri kita. Ingat, Iblis selalu berusaha menjatuhkan kita dalam hal kekudusan ini. Jadilah pemenang dalam mengejar kekudusan.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|