|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. [Matius 3:10] |
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Ibu Lydia N. Haryanto |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Apa Yang Kita Rindukan ? |
|
Apa Yang Kita Rindukan ? |
|
Kamis, 22 Juni 2017 |
|
|
|
|
|
Apa Yang Kita Rindukan ? |
|
Matius 7:16-20 |
|
|
|
|
|
|
Masih segar diingatan, saat salah seorang teman sekolah berteriak kagum melihat pohon rambutan. Ternyata dia hanya tahu buah rambutan di toko buah. Maklum anak kota. Dia sangat gembira dan berteriak-teriak bahwa seumur-umur dia baru tahu pohon rambutan! Andaikan waktu itu bukan musim buah rambutan, dia tidak akan tahu bahwa pohon itu adalah pohon rambutan. Saya yang lahir dan besar di desa merasa geli karena dari kecil saya sudah tahu berbagai jenis pohon buah-buahan karena di kebun ada beberapa macam pohon buah termasuk rambutan. Kasihan deh lu....
Seperti kisah di atas, demikian juga kehidupan kita selaku anak Tuhan. Orang bisa mengenali diri kita dari “buah” yang kita hasilkan terutama orang-orang yang ada di lingkungan hidup keseharian kita [ayat 16, 20]. Jadi tidak heran ada dua macam lontaran perkataan yang terucap, yaitu “pujian” saat kita memberikan dampak yang baik dan “cacian/cemooh” saat kita melakukan tindakan negatif yang tidak sesuai dengan Firm...selengkapnya » |
Masih segar diingatan, saat salah seorang teman sekolah berteriak kagum melihat pohon rambutan. Ternyata dia hanya tahu buah rambutan di toko buah. Maklum anak kota. Dia sangat gembira dan berteriak-teriak bahwa seumur-umur dia baru tahu pohon rambutan! Andaikan waktu itu bukan musim buah rambutan, dia tidak akan tahu bahwa pohon itu adalah pohon rambutan. Saya yang lahir dan besar di desa merasa geli karena dari kecil saya sudah tahu berbagai jenis pohon buah-buahan karena di kebun ada beberapa macam pohon buah termasuk rambutan. Kasihan deh lu....
Seperti kisah di atas, demikian juga kehidupan kita selaku anak Tuhan. Orang bisa mengenali diri kita dari “buah” yang kita hasilkan terutama orang-orang yang ada di lingkungan hidup keseharian kita [ayat 16, 20]. Jadi tidak heran ada dua macam lontaran perkataan yang terucap, yaitu “pujian” saat kita memberikan dampak yang baik dan “cacian/cemooh” saat kita melakukan tindakan negatif yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan.
Dalam suratnya kepada Jemaat di Galatia, Rasul Paulus mengatakan buah yang harus kita miliki dan pasti akan memberi dampak yang baik bagi lingkungan kita adalah “buah Roh” karena pasti tidak ada hukum yang menentangnya, yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri [Galatia 5:22-23].
Kesembilannya wajib ada dalam kehidupan keseharian kita karena kesembilannya itu manunggal dalam 1 buah saja, yaitu BUAH ROH. Bagaimana dengan diri kita? Tentu kita rindu menghasilkan buah yang baik sehingga nama Tuhan dimuliakan dan kita tidak ditebang [ayat 19]. Dengan kemampuan yang diberikan Tuhan kepada kita melalui Roh Kudus-Nya, kita miliki BUAH ROH seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus kepada Jemaat Galatia.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|