|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Terus belajar kebenaran Injil secara serius sejak dini, sejak usia muda, maka akan menuai buahnya, yaitu menjadi hamba-Nya yang baik dan setia untuk diberi tanggung jawab dalam perkara yang besar. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Apakah Kehendak Allah Yang Utama? |
|
Apakah Kehendak Allah Yang Utama? |
|
Jumat, 15 Mei 2015 | Tema: Generasi Yang Melakukan Kehendak Allah |
|
|
|
|
|
Apakah Kehendak Allah Yang Utama? |
|
1 Timotius 2:3-4; 2 Petrus 3:9 |
|
|
|
|
|
|
Belajar memahami kehendak Allah harus dimulai dari pemahaman akan rancangan Agung Allah Bapa yang dilaksanakan melalui karya penebusan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Satu-satunya tujuan penebusan [anugerah keselamatan] yang sangat mahal harganya itu adalah untuk mengembalikan manusia pada rancangan semula Allah, yaitu memiliki kemuliaan Allah yang telah hilang. Kedua ayat di atas menjelaskan bahwa Allah menghendaki supaya semua orang diselamatkan, memperoleh pengetahuan akan kebenaran, sehingga tidak ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Kriteria yang menggambarkan kemuliaan Allah antara lain:
&’61607; sempurna seperti Bapa [ Matius 5:48].
&’61607; kudus dan tidak bercacat [Efesus 1:4; Ibrani 12:10].
&’61607; mengambil bagian dalam kodrat ilahi [2 Petrus 1:4].
&’61607; memiliki pikiran dan perasaan Kristus [Pilipi 2:5].
Jadi bukan sekedar supaya menjadi orang baik secara moral umum. Hal ini tidak bisa terjadi secara otomatis dan inst...selengkapnya » |
Belajar memahami kehendak Allah harus dimulai dari pemahaman akan rancangan Agung Allah Bapa yang dilaksanakan melalui karya penebusan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Satu-satunya tujuan penebusan [anugerah keselamatan] yang sangat mahal harganya itu adalah untuk mengembalikan manusia pada rancangan semula Allah, yaitu memiliki kemuliaan Allah yang telah hilang. Kedua ayat di atas menjelaskan bahwa Allah menghendaki supaya semua orang diselamatkan, memperoleh pengetahuan akan kebenaran, sehingga tidak ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Kriteria yang menggambarkan kemuliaan Allah antara lain:
&’61607; sempurna seperti Bapa [ Matius 5:48].
&’61607; kudus dan tidak bercacat [Efesus 1:4; Ibrani 12:10].
&’61607; mengambil bagian dalam kodrat ilahi [2 Petrus 1:4].
&’61607; memiliki pikiran dan perasaan Kristus [Pilipi 2:5].
Jadi bukan sekedar supaya menjadi orang baik secara moral umum. Hal ini tidak bisa terjadi secara otomatis dan instan, melainkan perlu usaha keras dan serius masuk dalam proses keselamatan. Bukan suatu hal yang mudah, tetapi sangat sulit dan nyaris mustahil, namun bagi Allah tidak ada yang mustahil [Lukas 1:37].
Selanjutnya, sementara kita secara serius masuk dalam proses tersebut, untuk menjadi pribadi yang berkenan kepada Allah, kita juga harus membantu orang lain masuk dalam proses yang sama, supaya mereka juga bisa dipulihkan dan memiliki kemuliaan Allah. Inilah kehendak Allah yang dinyatakan oleh Tuhan Yesus dalam Amanat Agung [Matius 28:19-20]. Umat tebusan harus senantiasa setiap hari memperkarakan kedua hal tersebut, karena merupakan landasan pelayanan yang dikehendaki oleh Bapa. Hiduplah seperti orang arif dan pergunakan waktu yang ada [Efesus 5:15-16].
Syarat penting untuk memahami kehendak Allah tersebut adalah tidak menjadi serupa dengan dunia atau tidak mencintainya dan juga terus mengalami pembaharuan pikiran [Roma 12:2]. Untuk hal ini orang percaya harus terus belajar mengenal kebenaran Injil yang murni, yaitu apa yang diajarkan dan dilakukan oleh Tuhan Yesus. Dengan mengenal kebenaran Injil dan pimpinan Roh Kudus, kita menjadi peka akan suara dan kehendak Bapa untuk dilakukan. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|