|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, - yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota - menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.” [Efesus 4:16]
|
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Ibu Lydia N. Haryanto |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Batu Hidup |
|
Batu Hidup |
|
Jumat, 19 Juni 2015 | Tema: Umat Yang Cemerlang |
|
|
|
|
|
Batu Hidup |
|
1 Petrus 2:1-10 |
|
|
|
|
|
|
Salah satu material yang diperlukan untuk mendirikan suatu bangunan adalah batu dengan jenis dan ukuran sesuai keperluan. Misalnya: Batu kali pada umumnya dipergunakan untuk pondasi dengan cara dipecah-pecah terlebih dahulu menggunakan mesin pemecah ataupun dengan cara tradisional sehingga disebut juga batu belah. Batu kerikil untuk campuran adukan beton [semen dan pasir], diaduk, dihancurkan. Batu bata merupakan salah satu bahan pembuat dinding yang terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah-merahan. Saat pemasangan kadang dipotong sesuai keperluan. Namun seiring perkembangan teknologi, penggunaan batu bata semakin menurun. Batu pualam/marmer merupakan batuan hasil proses metamorfosa atau malihan dari batu gamping, bisa untuk lantai atau dinding. Juga ada jenis yang bisa dipahat untuk hiasan, patung, dan sebagainya.
Rasul Petrus mengharapkan kita datang kepada Kristus, Sang Batu Hidup supaya kita juga dapat dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat yang kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah [ayat 4, 5]. Dari tulisan Rasul Petrus tersebut, paling ...selengkapnya » |
Salah satu material yang diperlukan untuk mendirikan suatu bangunan adalah batu dengan jenis dan ukuran sesuai keperluan. Misalnya: Batu kali pada umumnya dipergunakan untuk pondasi dengan cara dipecah-pecah terlebih dahulu menggunakan mesin pemecah ataupun dengan cara tradisional sehingga disebut juga batu belah. Batu kerikil untuk campuran adukan beton [semen dan pasir], diaduk, dihancurkan. Batu bata merupakan salah satu bahan pembuat dinding yang terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah-merahan. Saat pemasangan kadang dipotong sesuai keperluan. Namun seiring perkembangan teknologi, penggunaan batu bata semakin menurun. Batu pualam/marmer merupakan batuan hasil proses metamorfosa atau malihan dari batu gamping, bisa untuk lantai atau dinding. Juga ada jenis yang bisa dipahat untuk hiasan, patung, dan sebagainya.
Rasul Petrus mengharapkan kita datang kepada Kristus, Sang Batu Hidup supaya kita juga dapat dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat yang kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah [ayat 4, 5]. Dari tulisan Rasul Petrus tersebut, paling tidak ada tiga hal yang harus kita lakukan agar bisa menjadi batu hidup yang dapat dipergunakan sesuai dengan fungsinya.
Pertama, perbarui manusia lama kita, buang segala kejahatan, tipu muslihat, kemunafikan, kedengkian, dan fitnah [ayat 1]. Kedua, hiduplah rendah hati, selalu rindu akan Firman Tuhan yang murni untuk terus bertumbuh dan beroleh keselamatan [ayat 2]. Ketiga, beritakanlah perbuatan-perbuatan besar Kristus yang telah memanggil kita keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib [ayat 9].
Saat dipergunakan mungkin kita merasa sakit. Dihancurkan seperti batu kali atau kerikil karena akan dipergunakan untuk keperluan pondasi. Atau harus dipotong seperti batu bata sesuai ukuran yang diperlukan. Ataupun juga kita harus rela diinjak-injak seperti batu pualam yang mahal dan indah karena dipasang sebagai ubin/lantai. Namun itulah yang harus kita lakukan agar kita menjadi batu hidup yang bermanfaat dan memuliakan nama Tuhan. Amin. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|