|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Setiap orang percaya adalah bagian dari Tubuh Kristus yang dirancang untuk bersama-sama melakukan kehendak Kristus sebagai sang Kepala.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Bebas Tak Terikat |
|
Bebas Tak Terikat |
|
Jumat, 19 September 2014 | Tema: Church Identity |
|
|
|
|
|
Bebas Tak Terikat |
|
Efesus 2:17-22 |
|
|
|
|
|
|
”Aku ndak mau ikut pelayanan di gereja. Melayani membuatku terikat. Aku mau bebas, jadi kalau sewaktu-waktu ada masalah, aku bisa pindah dengan gampang.”
”Aku ndak mau alamatku diketahui oleh gereja. Nanti kalau aku sedang malas ke gereja, aku ndak mau ada yang mengunjungi dan mengajak-ajakku untuk datang kebaktian.”
Bebas. Tak terikat. Sekehendak hati. Tak perlu bergaul dengan saudara seiman. Tak ingin merepotkan dan tak ingin direpotkan. Sebagian orang Kristen memilih demikian. Praktis memang, tampaknya. Daripada terlibat dengan banyak orang dengan berbagai macam latar belakang dan kepribadian. Kadang memusingkan. Mengikis kesabaran. Memancing kegeraman. Bukankah lebih baik berada di luar komunitas dan cukup hadir seminggu sekali saja?
Tuhan tidak merancang kita untuk lepas sendiri-sendiri, tak terkait satu sama lain. Memang bagi sebagian orang melibatkan diri jauh lebih mudah dilakukan daripada bagi sebagian yang lain. Namun Tuhan merancang...selengkapnya » |
”Aku ndak mau ikut pelayanan di gereja. Melayani membuatku terikat. Aku mau bebas, jadi kalau sewaktu-waktu ada masalah, aku bisa pindah dengan gampang.”
”Aku ndak mau alamatku diketahui oleh gereja. Nanti kalau aku sedang malas ke gereja, aku ndak mau ada yang mengunjungi dan mengajak-ajakku untuk datang kebaktian.”
Bebas. Tak terikat. Sekehendak hati. Tak perlu bergaul dengan saudara seiman. Tak ingin merepotkan dan tak ingin direpotkan. Sebagian orang Kristen memilih demikian. Praktis memang, tampaknya. Daripada terlibat dengan banyak orang dengan berbagai macam latar belakang dan kepribadian. Kadang memusingkan. Mengikis kesabaran. Memancing kegeraman. Bukankah lebih baik berada di luar komunitas dan cukup hadir seminggu sekali saja?
Tuhan tidak merancang kita untuk lepas sendiri-sendiri, tak terkait satu sama lain. Memang bagi sebagian orang melibatkan diri jauh lebih mudah dilakukan daripada bagi sebagian yang lain. Namun Tuhan merancang kita untuk saling terkait, tanpa melihat apakah itu mudah atau sulit bagi kita. Setiap orang percaya adalah bagian dari Tubuh Kristus yang dirancang untuk bersama-sama melakukan kehendak Kristus sebagai sang Kepala. Bukan sebagai individu-individu yang lepas tak tentu arah.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk belajar menguasai diri sebagai bagian dari Tubuh Kristus. Sadar siapa diri kita, yaitu kepunyaan Tuhan. Sadar untuk siapa kita giat bekerja, yaitu untuk kepentingan Tuhan. Dan sadar siapa yang seharusnya dipermuliakan melalui pelayanan kita, yaitu Tuhan sang Empunya semesta alam. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|