Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. [Roma 8:29]
Di sebuah kota ada sebuah rumah makan yang sangat terkenal karena semua menunya sangat lezat. Tidak heran rumah makan itu setiap hari, sejak buka sampai tutup, selalu ramai dengan pengunjung dan banyak orang rela antri. Rahasia kelezatan ada pada sang pemilik yang meracik dan memasak setiap masakan yang dipesan. Dia ingin anaknya dapat menggantikan ketika dia pensiun. Tiga orang anaknya diminta tiap hari belajar darinya, meracik dan cara memasak sehingga dapat menghasilkan makanan yang lezat. Dari ketiga anaknya ternyata hanya ada satu yang mahir dan setiap masakan yang dibuatnya sangat mirip dengan masakan ayahnya. Karena anak itu tekun belajar tidak hanya dari perkataan, tetapi setiap gerak dan perilaku ayahnya ketika memasak juga diikutinya.
Yesus mengatakan ‘belajarlah daripada-Ku’ [BIS], artinya tidak hanya menyimak perkataan-Nya tetapi juga mencontoh setiap perbuatan dan tindakan-Nya. Dia berkata, “Aku lemah lembut dan rendah hati.” Perkataan itu dinyatakan dalam perbuatan dan tindakan-Nya setiap hari. Dia lemah lembut [ramah] kepada setiap orang yang ditemuinya karena Dia mengasihi dan mendatangkan dama...selengkapnya »
Di sebuah kota ada sebuah rumah makan yang sangat terkenal karena semua menunya sangat lezat. Tidak heran rumah makan itu setiap hari, sejak buka sampai tutup, selalu ramai dengan pengunjung dan banyak orang rela antri. Rahasia kelezatan ada pada sang pemilik yang meracik dan memasak setiap masakan yang dipesan. Dia ingin anaknya dapat menggantikan ketika dia pensiun. Tiga orang anaknya diminta tiap hari belajar darinya, meracik dan cara memasak sehingga dapat menghasilkan makanan yang lezat. Dari ketiga anaknya ternyata hanya ada satu yang mahir dan setiap masakan yang dibuatnya sangat mirip dengan masakan ayahnya. Karena anak itu tekun belajar tidak hanya dari perkataan, tetapi setiap gerak dan perilaku ayahnya ketika memasak juga diikutinya.
Yesus mengatakan ‘belajarlah daripada-Ku’ [BIS], artinya tidak hanya menyimak perkataan-Nya tetapi juga mencontoh setiap perbuatan dan tindakan-Nya. Dia berkata, “Aku lemah lembut dan rendah hati.” Perkataan itu dinyatakan dalam perbuatan dan tindakan-Nya setiap hari. Dia lemah lembut [ramah] kepada setiap orang yang ditemuinya karena Dia mengasihi dan mendatangkan damai sejahtera bagi semua orang. Rendah hati karena Dia mempraktekkan kesabaran dan penguasaan diri.
Kita membaca dan merenungkan Firman Tuhan tiap hari, hal itu sangat bagus. Tetapi itu tidak cukup kalau kita mau berlajar dari-Nya. Kita harus mempraktekkan dalam hidup sehari-hari sehingga kita akan serupa dengan Kristus. Mengasihi orang lain dengan kasih Kristus dan menciptakan damai sejahtera di mana kita berada walaupun saat ini sulit didapati damai di sekitar kita. Kita sabar terhadap masalah yang dihadapi dan bisa menguasai diri atas perlakuan yang tidak adil. Dengan demikian akan mendatangkan kelegaan hati dan ketenangan bagi kita.