|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Penyertaan Tuhan mendahului orang percaya, oleh sebab itu jangan gegabah, berdoalah sebelum mengambil keputusan.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Belajar Dari Pengalaman Abram |
|
Belajar Dari Pengalaman Abram |
|
Kamis, 27 Maret 2014 | Tema: Breakthrough the Barriers |
|
|
|
|
|
Belajar Dari Pengalaman Abram |
|
Kejadian 12:10-20 |
|
|
|
|
|
|
BENCANA... ya, bencana adalah kejadian yang sangat menakutkan bagi semua mahluk hidup, terutama manusia. Ketika bencana datang, dia tidak pandang bulu, tidak memilih ini dan itu, orang beriman maupun tidak tetap diterjang. orang setia kepada Tuhan maupun yang tidak setia tetap diterkam. Orang kaya atau miskin sama saja. Bencana memang tidak pandang bulu!
Ketika Abram baru saja sampai di tanah Kanaan, sesuai petunjuk Allah sebelumnya, dan belum lama Abram tinggal di sana, tiba-tiba bencana kelaparan melanda. Siapapun yang menghadapi bencana kelaparan pasti segera berusaha untuk mengatasi dengan aksi cepat, sebab ini persoalan hidup-mati. Oleh sebab itu Abram mengambil langkah cepat untuk mengatasi masalah besar tersebut dengan mengambil keputusan untuk pergi ke Mesir. Tentu saja dengan harapan di Mesir ada kehidupan yang lebih baik. Nah, kita akan lihat apa yang dilakukan Abram di Mesir.
Ternyata di luar dugaan, Abram menerapkan strategi yang beresiko tinggi supaya dapat masuk Mesir dan diterima Firaun. Sarai, isterinya, yang terkenal sangat cantik, diminta oleh Abram supaya mengaku sebagai adiknya. Strategi ini memang sangat jitu, sebab dengan kecantikan Sarai, mak...selengkapnya » |
BENCANA... ya, bencana adalah kejadian yang sangat menakutkan bagi semua mahluk hidup, terutama manusia. Ketika bencana datang, dia tidak pandang bulu, tidak memilih ini dan itu, orang beriman maupun tidak tetap diterjang. orang setia kepada Tuhan maupun yang tidak setia tetap diterkam. Orang kaya atau miskin sama saja. Bencana memang tidak pandang bulu!
Ketika Abram baru saja sampai di tanah Kanaan, sesuai petunjuk Allah sebelumnya, dan belum lama Abram tinggal di sana, tiba-tiba bencana kelaparan melanda. Siapapun yang menghadapi bencana kelaparan pasti segera berusaha untuk mengatasi dengan aksi cepat, sebab ini persoalan hidup-mati. Oleh sebab itu Abram mengambil langkah cepat untuk mengatasi masalah besar tersebut dengan mengambil keputusan untuk pergi ke Mesir. Tentu saja dengan harapan di Mesir ada kehidupan yang lebih baik. Nah, kita akan lihat apa yang dilakukan Abram di Mesir.
Ternyata di luar dugaan, Abram menerapkan strategi yang beresiko tinggi supaya dapat masuk Mesir dan diterima Firaun. Sarai, isterinya, yang terkenal sangat cantik, diminta oleh Abram supaya mengaku sebagai adiknya. Strategi ini memang sangat jitu, sebab dengan kecantikan Sarai, maka Abram diterima Firaun, aman dari bencana kelaparan, dan bahkan dapat hadiah dari Firaun (ayat 16). Abram tampak sangat egois, Abram tidak berpikir panjang. Dia mementingkan amannya sendiri, tidak memikirkan nasib Sarai, isterinya. Dan ternyata benar, akhirnya berbuntut masalah. Untung Allah masih melindungi Abram.
Ketika kita sedang menghadapi persoalan besar, janganlah mudah menentukan sikap yang beresiko tinggi, pikirkanlah dampak jangka panjangnya dan berhati-hatilah. Pikirkanlah masak-masak, pertimbangkan untung-ruginya bagi diri kita. Berdoalah kepada Tuhan, maka Dia akan turut memahami kesulitan kita, dan Tuhan akan menolong ketika kita bersedia mendahulukan Tuhan ketika menghadapi masalah. Sebenarnya penyertaan Tuhan mendahului orang percaya, oleh sebab itu jangan gegabah. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|