|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Tetaplah menjaga kekudusan! Jangan biarkan noda dosa mengotori kehidupan kerohanian kita di dalam Tuhan.
|
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Dkn. Rachmat Sugianto |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Berani Kotor itu Baik, Benarkah ? |
|
Berani Kotor itu Baik, Benarkah ? |
|
Sabtu, 07 Mei 2016 | Tema: Umat Yang Kudus |
|
|
|
|
|
Berani Kotor itu Baik, Benarkah ? |
|
Yeremia 2:22 |
|
|
|
|
|
|
Iklan salah satu produk detergen memiliki slogan “berani kotor itu baik”. Slogan ini digambarkan oleh orangtua yang mengijinkan anaknya bermain kotor-kotor yang akhirnya meninggalkan noda di pakaiannya. Namun orangtua ini tidak kuatir karena ada sabun anti-noda yang sanggup membersihkan noda tersebut tanpa berbekas. Mulai dari noda minuman, spidol, lumpur, dan lain sebagainya dapat dibersihkannya. Dan pakaian sehabis dicuci, kembali bersih dan tidak ada noda yang menempel lagi.
Yeremia hadir di tengah-tengah bangsa Israel yang sedang mengalami pergolakan yang hebat. Keadaan yang semakin menghimpit dengan munculnya kerajaan-kerajaan yang besar membuat umat Israel menjadi gemetar. Israel mulai membangun persekutuan dengan bangsa-bangsa asing serta mengandalkan kekuatan militernya yang dianggap mampu menaklukkan bangsa yang menyerang. Para pemimpin mulai berbuat dosa dengan beribadah kepada ilah-ilah lain. Mereka tidak menyerahkan kepada perlindungan dan pertolongan Tuhan, melainkan mengandalkan kekuatannya sendiri. Yeremia hadir untuk menyerukan peringatan-peringatan yang akan terjadi kepada Israel jika mereka terus berpaling meninggalkan Tuhan Allah. Yeremia memberikan peringatan yang keras bahwa Yehuda akan dikalahkan dan Yerusalem akan dihancurkan. Di sisi lai...selengkapnya » |
Iklan salah satu produk detergen memiliki slogan “berani kotor itu baik”. Slogan ini digambarkan oleh orangtua yang mengijinkan anaknya bermain kotor-kotor yang akhirnya meninggalkan noda di pakaiannya. Namun orangtua ini tidak kuatir karena ada sabun anti-noda yang sanggup membersihkan noda tersebut tanpa berbekas. Mulai dari noda minuman, spidol, lumpur, dan lain sebagainya dapat dibersihkannya. Dan pakaian sehabis dicuci, kembali bersih dan tidak ada noda yang menempel lagi.
Yeremia hadir di tengah-tengah bangsa Israel yang sedang mengalami pergolakan yang hebat. Keadaan yang semakin menghimpit dengan munculnya kerajaan-kerajaan yang besar membuat umat Israel menjadi gemetar. Israel mulai membangun persekutuan dengan bangsa-bangsa asing serta mengandalkan kekuatan militernya yang dianggap mampu menaklukkan bangsa yang menyerang. Para pemimpin mulai berbuat dosa dengan beribadah kepada ilah-ilah lain. Mereka tidak menyerahkan kepada perlindungan dan pertolongan Tuhan, melainkan mengandalkan kekuatannya sendiri. Yeremia hadir untuk menyerukan peringatan-peringatan yang akan terjadi kepada Israel jika mereka terus berpaling meninggalkan Tuhan Allah. Yeremia memberikan peringatan yang keras bahwa Yehuda akan dikalahkan dan Yerusalem akan dihancurkan. Di sisi lain Yeremia juga mengingatkan Israel agar tetap setia mengikuti hukum Allah yang telah ditetapkan. Sekalipun Yehuda akan mengalami kekalahan, kasih setia Allah akan dinyatakan dengan mengikat kembali perjanjian yang baru dengan umat-Nya setelah masa penghukuman selesai [Yeremia 31:31-34].
Jemaat terkasih, Israel dan Yehuda membiarkan noda dosa itu menempel dalam kehidupannya. Mereka melakukan apa yang mereka pandang baik menurut kekuatan mereka. Meskipun mereka menganggap diri mereka tidak menajiskan diri, bahkan mungkin mereka sudah menyuci dosa-dosa mereka dengan abu dan sabun, namun dosa mereka tetaplah terlihat di mata Tuhan [ay. 22]. Dan akibat dari dosa, mereka menanggung hukuman di pembuangan. Menjadi orang asing di negeri orang. Oleh karena itu, jangan biarkan kotoran [noda dosa] melekat dalam kehidupan kita. Berani kotor itu sungguh tidak baik, karena kotoran yang ada dalam hidup kita akan membuat kita jauh dari Tuhan. Jika kita bisa menjaga hidup kita tetap bersih, tetap suci, tetap kudus, mengapa kita harus membuat kotoran dalam hidup kita?
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|