|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Berapa Kali Harus Mengampuni? |
|
Berapa Kali Harus Mengampuni? |
|
Minggu, 16 November 2014 | Tema: Forgiven to Forgive |
|
|
|
|
|
Berapa Kali Harus Mengampuni? |
|
Matius 18:21-35 |
|
|
|
|
|
|
Matius 18:21-35
Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: ”Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya: ”Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. (ayat 21-22)
70 kali 7 kali sama dengan 490 kali.
490 kali itu terlalu banyak, atau bahkan tak terhitung, kalau dalam soal mengampuni.
Orang biasanya mengampuni satu atau dua kali, maksimal paling tiga kali. Sesudah itu, tak ada ampun lagi.
Mengampuni 70 kali 7 kali artinya tak ada batasnya. Kapan pun kita disakiti atau dikecewakan kita harus bersedia dan siap mengampuni.
Untuk menjelaskan hal ini, Tuhan Yesus memberikan perumpamaan orang yang berhutang 10.000 talenta. Itu adalah sejumlah uang yang sangat besar, senilai sekitar 3 triliun rupiah. Tentu orang itu tidak sekaligus berhutang sebesar jumlah itu. Pasti dia berhutang berkali-kali dalam ...selengkapnya » |
Matius 18:21-35
Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: ”Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya: ”Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. (ayat 21-22)
70 kali 7 kali sama dengan 490 kali.
490 kali itu terlalu banyak, atau bahkan tak terhitung, kalau dalam soal mengampuni.
Orang biasanya mengampuni satu atau dua kali, maksimal paling tiga kali. Sesudah itu, tak ada ampun lagi.
Mengampuni 70 kali 7 kali artinya tak ada batasnya. Kapan pun kita disakiti atau dikecewakan kita harus bersedia dan siap mengampuni.
Untuk menjelaskan hal ini, Tuhan Yesus memberikan perumpamaan orang yang berhutang 10.000 talenta. Itu adalah sejumlah uang yang sangat besar, senilai sekitar 3 triliun rupiah. Tentu orang itu tidak sekaligus berhutang sebesar jumlah itu. Pasti dia berhutang berkali-kali dalam kurun waktu yang sangat lama. Mungkin dia seorang yang terkenal bonafide, dipercaya banyak orang dan pandai meyakinkan bendaharawan raja untuk meminjamkan uang kepadanya sampai berkali-kali. Sehingga pada waktu dijumlah seluruh hutangnya menjadi sangat banyak sekali.
Bukankah kita juga tanpa sadar telah berkali-kali melakukan pelanggaran kepada perintah Tuhan. Pernahkah kita menghitung dalam satu hari berapa kali pelanggaran yang sudah kita lakukan? Kita tidak menyadari bahwa kalau dihitung jumlahnya ternyata terlampau banyak pelanggaran yang sudah kita lakukan. Bahkan seringkali kita pandai menutupi pelanggaran kita, sehingga di hadapan manusia seolah-olah kita adalah orang yang baik, bukan pembuat dosa. Tapi sebenarnya kita tidak lebih baik dari orang lain.
Melalui perumpamaan ini Tuhan mau mengajar kita, sebelum kita menghitung berapa kali kita harus mengampuni kesalahan orang lain kepada kita, hitunglah terlebih dahulu kesalahan kita di hadapan Tuhan. Kita akan tercengang, betapa besarnya jumlah kesalahan yang kita sudah lakukan dan betapa banyak jumlahnya Tuhan sudah memberi pengampunan kepada kita. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|