|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Biarlah kita terus bertekad untuk memberkati banyak orang melalui kemampuan yang kita peroleh dari Allah seperti pahlawan tanpa tanda jasa atau pahlawan tak dikenal. Tuhan memberkati. |
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Ibu Debora Lien |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Berbagi Kemampuan |
|
Berbagi Kemampuan |
|
Rabu, 22 Juli 2015 | Tema: Diberkati Untuk Menjadi Berkat |
|
|
|
|
|
Berbagi Kemampuan |
|
Matius 25:14-30 |
|
|
|
|
|
|
Saudara, istilah pahlawan tidaklah asing di telinga kita. Negara kita memberikan apresiasi khusus kepada para pahlawan, terbukti adanya peringatan Hari Pahlawan setiap bulan Nopember. Gelar “pahlawan” diberikan pada seseorang yang telah berbuat sesuatu yang berjasa atau berjasa bagi kepentingan banyak orang. Tapi pada umumnya orang beranggapan “pahlawan” adalah mereka yang telah berjuang angkat senjata untuk memperoleh kemerdekaan suatu negara. Pahlawan pejuang kemerdekaan itu hanya salah satu sebutan untuk para pahlawan, padahal masih banyak jenis kepahlawanan yang bisa kita jumpai. RA Kartini, beliau adalah pahlawan untuk emansipasi wanita. Bapak dan ibu guru, mereka termasuk pahlawan tanpa tanda jasa yang telah berhasil mendidik dan menghasilkan anak didik yang pandai dan berhasil. Yang menarik adalah gelar “pahlawan tak dikenal”. Gelar ini diperuntukkan bagi mereka yang telah berbuat sesuatu yang berarti untuk kemajuan sesama tapi tidak mendapat penghargaan atau tidak diperhitungkan.
Dalam bacaan hari ini kita merenungkan tentang seorang tuan yang memberikan modal atau kemampuan kepada hamba-hambanya untuk dikembangkan. Hal ini tak ubahnya seperti keadaan kita manusia yang diciptakan Allah dan diperlengkapi dengan berbagai kemampuan dan keahlian. Pada ayat 21, sa...selengkapnya » |
Saudara, istilah pahlawan tidaklah asing di telinga kita. Negara kita memberikan apresiasi khusus kepada para pahlawan, terbukti adanya peringatan Hari Pahlawan setiap bulan Nopember. Gelar “pahlawan” diberikan pada seseorang yang telah berbuat sesuatu yang berjasa atau berjasa bagi kepentingan banyak orang. Tapi pada umumnya orang beranggapan “pahlawan” adalah mereka yang telah berjuang angkat senjata untuk memperoleh kemerdekaan suatu negara. Pahlawan pejuang kemerdekaan itu hanya salah satu sebutan untuk para pahlawan, padahal masih banyak jenis kepahlawanan yang bisa kita jumpai. RA Kartini, beliau adalah pahlawan untuk emansipasi wanita. Bapak dan ibu guru, mereka termasuk pahlawan tanpa tanda jasa yang telah berhasil mendidik dan menghasilkan anak didik yang pandai dan berhasil. Yang menarik adalah gelar “pahlawan tak dikenal”. Gelar ini diperuntukkan bagi mereka yang telah berbuat sesuatu yang berarti untuk kemajuan sesama tapi tidak mendapat penghargaan atau tidak diperhitungkan.
Dalam bacaan hari ini kita merenungkan tentang seorang tuan yang memberikan modal atau kemampuan kepada hamba-hambanya untuk dikembangkan. Hal ini tak ubahnya seperti keadaan kita manusia yang diciptakan Allah dan diperlengkapi dengan berbagai kemampuan dan keahlian. Pada ayat 21, sang tuan mengacungkan jempol kepada hamba yang sudah mengembangkan modal yang ia berikan dengan baik. Bahkan hamba itu boleh menikmati berkat kebahagiaan tuannya.
Berapa banyak keahlian, kepandaian atau kemampuan yang sudah Tuhan berikan dalam hidup kita? Tentunya Tuhan memperlengkapi kita dengan keahlian, kepandaian ataupun kemampuan tertentu. Oleh sebab itu kita patut bersyukur kepada Tuhan dengan bersedia membagikannya kepada sesama. Saat kita bekerja, di situ bukan berarti semata-mata kita menjual keahlian untuk mendapat sejumlah uang, tapi juga memberi kontribusi bagi perusahaan atau sesama semakin maju dan memiliki arti. Saat kita melayani, bukan berarti kita mempertontonkan karunia yang dari Tuhan sehingga orang kagum melihat kehebatan kita, tapi bagaimana karunia yang kita miliki menjadi berkat untuk orang lain. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|