|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.”(Amsal 11:25)
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Berbagi Untuk Tunanetra |
|
Berbagi Untuk Tunanetra |
|
Rabu, 09 Juli 2014 | Tema: The Testament Community |
|
|
|
|
|
Berbagi Untuk Tunanetra |
|
1 Raja-raja 17:7-16 |
|
|
|
|
|
|
Selalu ada kisah menarik di seputar penyelenggaraan World Cup yang diadakan setiap empat tahun sekali, termasuk di World Cup 2014 kali ini. Kisah ini adalah kisah tentang seorang tuna netra yang bernama Carlos. Kecintaannya terhadap sepakbola membuat Carlos sangat ingin menyaksikan dan menikmati serunya pertandingan World Cup 2014. Carlos yang adalah warga Negara Brazil ingin sekali mendukung Timnas Brazil berlaga di World Cup 2014. Pertanyaannya adalah bagaimana tuna netra yang tidak dapat melihat dapat menikmati dan menyaksikan pertandingan sepakbola? Apakah mungkin?
Keinginan Carlos mendapat tanggapan yang positif dari sahabatnya yang merupakan pasangan suami istri yang bernama Helio dan Regiane. Mereka berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan keinginan Carlos agar dia dapat melihat dan merasakan serunya pertandingan yang dimainkan oleh timnas Brazil. Pasangan ini membangun miniatur lapangan beserta pemain di dalamnya yang dibuat sedetail mungkin menyerupai formasi dari kedua tim yang sedang bertanding di lapangan. Miniatur ini dibuat untuk memberi gambaran jalannya pertandingan selama kedua tim sedang bertanding. Jadi selama pertandingan Helio memegang tangan Carlos dan menuntunnya untuk bergerak sama persis dengan pertandingan yang sedang berlangsung. Sehin...selengkapnya » |
Selalu ada kisah menarik di seputar penyelenggaraan World Cup yang diadakan setiap empat tahun sekali, termasuk di World Cup 2014 kali ini. Kisah ini adalah kisah tentang seorang tuna netra yang bernama Carlos. Kecintaannya terhadap sepakbola membuat Carlos sangat ingin menyaksikan dan menikmati serunya pertandingan World Cup 2014. Carlos yang adalah warga Negara Brazil ingin sekali mendukung Timnas Brazil berlaga di World Cup 2014. Pertanyaannya adalah bagaimana tuna netra yang tidak dapat melihat dapat menikmati dan menyaksikan pertandingan sepakbola? Apakah mungkin?
Keinginan Carlos mendapat tanggapan yang positif dari sahabatnya yang merupakan pasangan suami istri yang bernama Helio dan Regiane. Mereka berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan keinginan Carlos agar dia dapat melihat dan merasakan serunya pertandingan yang dimainkan oleh timnas Brazil. Pasangan ini membangun miniatur lapangan beserta pemain di dalamnya yang dibuat sedetail mungkin menyerupai formasi dari kedua tim yang sedang bertanding di lapangan. Miniatur ini dibuat untuk memberi gambaran jalannya pertandingan selama kedua tim sedang bertanding. Jadi selama pertandingan Helio memegang tangan Carlos dan menuntunnya untuk bergerak sama persis dengan pertandingan yang sedang berlangsung. Sehingga melalui cara tersebut Carlos yang tuna netra dapat merasakan kebahagiaan karena dapat “melihat” tim kesayangannya Brazil berlaga di World Cup 2014. Luar Biasa... Pemandangan yang sangat indah dan mengharukan !
Janda di Sarfat dihadapkan pada dilema yang cukup sulit atas permintaan Elia. Jika dia memberikan persediaan terakhir bahan makanan yang ada padanya, dia akan mati kelaparan. Namun akhirnya, dia mengambil keputusan yang sangat sulit itu, walaupun sangat beresiko (1 Raja-raja 17:15). Dia memberikan makanan penyambung hidupnya kepada Elia yang dalam kata lain berarti juga memberikan hidupnya. Kita juga akan mengalami hal yang indah jika kita belajar dari kisah janda dari Sarfat serta kisah dari Helio dan Regiane yang membantu Carlos yang tuna netra. Mereka memberi teladan dalam hal berbagi. Bagi mereka tak ada alasan untuk tidak berbagi, memberi dan menolong sesamanya apapun keadaannya. Dalam keadaan baik atau tidak baik, dalam kelebihan ataupun kekurangan. Mereka menunjukkan bahwa kita semua bisa berbagi dan memberi asal kita mau. Sebab kita pasti mempunyai sesuatu untuk diberikan dalam melayani sesama, paling tidak waktu, tenaga, dan perhatian. Yang perlu terus kita ingat adalah bahwa apapun yang kita punya adalah anugerah-Nya yang diberikan bukan saja untuk diri sendiri, melainkan juga untuk melayani sesama demi kemuliaan-Nya.
Apa yang kita berikan lebih daripada yang kita dapatkan akan memberi sukacita dalam hidup kita. Alkitab berkata, “Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya... Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum” (Amsal 11:24,25). Kesempatan untuk memberi, terlebih memberi diri adalah anugerah yang tidak boleh kita sia-siakan. Memberi hidup kita untuk melayani dengan sungguh-sungguh di mana kita ditempatkan: di rumah, di tempat kerja, dan di manapun, adalah ibadah yang sejati. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|