|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. [Matius 5:9] |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Berdamai Dengan Sesama |
|
Berdamai Dengan Sesama |
|
Kamis, 30 Juni 2016 | Tema: Kesatuan Tubuh Kristus |
|
|
|
|
|
Berdamai Dengan Sesama |
|
Roma 12:17-21 |
|
|
|
|
|
|
Pada suatu sore ketika pak Rano pulang dari kantor dengan mengendarai sepeda motor. Tiba-tiba dari arah belakang, sebuah mobil menyerempetnya hingga terjatuh. Mobil berhenti dan keluarlah seorang anak muda. Bukannya menolong tetapi memaki dengan kasar sambil menunjukkan kaca spion yang patah. Ia memaksa pak Rano untuk mengganti rugi atas kerusakan pada mobilnya, padahal semestinya ia yang salah. Sambil menahan sakit pak Rano berdiri dan minta maaf pada pemuda itu dan tanpa banyak berbantah dia mengeluarkan dompetnya dan menyerahkan uang sebagai ganti rugi. Pak Rano sedang belajar untuk mempraktekkan Firman yang baru saja dipelajarinya dalam komcil sehari sebelum peristiwa itu terjadi.
Di tengah dunia yang semakin tidak ramah, Tuhan mengingatkan agar setiap murid-Nya hidup dalam perdamaian dengan semua orang. Hal itu bisa terwujud bila tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi lakukan yang baik bagi semua orang. Jangan menuntut pembalasan bila tersakiti, serahkan kepada Tuhan karena ada tertulis, pembalasan itu hak Tuhan. Allah yang akan menuntut pembalasan, kata Firman Tuhan. Tetapi bila seterumu lapar, beri...selengkapnya » |
Pada suatu sore ketika pak Rano pulang dari kantor dengan mengendarai sepeda motor. Tiba-tiba dari arah belakang, sebuah mobil menyerempetnya hingga terjatuh. Mobil berhenti dan keluarlah seorang anak muda. Bukannya menolong tetapi memaki dengan kasar sambil menunjukkan kaca spion yang patah. Ia memaksa pak Rano untuk mengganti rugi atas kerusakan pada mobilnya, padahal semestinya ia yang salah. Sambil menahan sakit pak Rano berdiri dan minta maaf pada pemuda itu dan tanpa banyak berbantah dia mengeluarkan dompetnya dan menyerahkan uang sebagai ganti rugi. Pak Rano sedang belajar untuk mempraktekkan Firman yang baru saja dipelajarinya dalam komcil sehari sebelum peristiwa itu terjadi.
Di tengah dunia yang semakin tidak ramah, Tuhan mengingatkan agar setiap murid-Nya hidup dalam perdamaian dengan semua orang. Hal itu bisa terwujud bila tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi lakukan yang baik bagi semua orang. Jangan menuntut pembalasan bila tersakiti, serahkan kepada Tuhan karena ada tertulis, pembalasan itu hak Tuhan. Allah yang akan menuntut pembalasan, kata Firman Tuhan. Tetapi bila seterumu lapar, berilah dia makan, jika haus berilah dia minum. Dengan berbuat demikian seperti menumpukkan bara api di atas kepalanya. Jangan kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan.
Dalam hidup sehari-hari kita diperhadapkan pada hal-hal yang bisa membuat kita sakit hati, jengkel atau marah. Yang mendatangkan hal itu bisa suami, isteri, anak, rekan seiman atau sepelayanan, tetangga atau siapapun saja. Seharusnya sebagai manusia normal kita ingin melakukan pembalasan atau pertengkaran, tetapi bila kita mengingat Firman-Nya, marilah kita melakukan sebaliknya, yaitu membalas dengan kebaikan. Alangkah indahnya bila semua murid Kristus berdamai dengan sesama karena kerinduan Yesus agar kesatuan di antara murid-Nya tergenapi.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|