|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“...Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”(Matius 5:44)
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Berdoalah Bagi Mereka Yang Menyakitimu |
|
Berdoalah Bagi Mereka Yang Menyakitimu |
|
Kamis, 13 November 2014 | Tema: Forgiven to Forgive |
|
|
|
|
|
Berdoalah Bagi Mereka Yang Menyakitimu |
|
Kisah Para Rasul 16:25-34 |
|
|
|
|
|
|
Perang Kosovo adalah salah satu perang yang menjadi perhatian dunia yang berlangsung sekitar tahun 1990an di wilayah bekas negara Yugoslavia. Perang tersebut melibatkan negara besar seperti Rusia, Amerika Serikat dan beberapa negara yang tergabung dalam Uni Eropa, yang kemudian mengakibatkan perang ini berpotensi menjadi perang yang dahsyat Selama berlangsungnya perang di Kosovo pada tahun 1999, tiga tentara Amerika ditangkap dan disandera selama lebih dari satu bulan. Setelah dilakukan negosiasi yang menegangkan, muncul suatu kesepakatan dan tawanan pun dibebaskan. Roy Lloyd adalah seorang utusan yang menjamin pembebasan ketiga tentara itu melaporkan, ”Ketiga tentara muda itu sangat religius. Salah seorang dari mereka, Christopher Stone, tidak bersedia pergi sebelum diizinkan menemui tentara yang menjaganya selama dia ditawan, dan berdoa untuknya.”
Tentara muda tersebut memahami prinsip-prinsip yang diajarkan Yesus. Christopher Stone bisa saja marah terhadap keadaan yang dialaminya dan membenci orang yang menangkapnya. Stone bisa saja memenuhi hatinya dengan kebencian dan dendam. Serta, dia bisa saja terbakar oleh api kemarahan karena segala kesulitan yang...selengkapnya » |
Perang Kosovo adalah salah satu perang yang menjadi perhatian dunia yang berlangsung sekitar tahun 1990an di wilayah bekas negara Yugoslavia. Perang tersebut melibatkan negara besar seperti Rusia, Amerika Serikat dan beberapa negara yang tergabung dalam Uni Eropa, yang kemudian mengakibatkan perang ini berpotensi menjadi perang yang dahsyat Selama berlangsungnya perang di Kosovo pada tahun 1999, tiga tentara Amerika ditangkap dan disandera selama lebih dari satu bulan. Setelah dilakukan negosiasi yang menegangkan, muncul suatu kesepakatan dan tawanan pun dibebaskan. Roy Lloyd adalah seorang utusan yang menjamin pembebasan ketiga tentara itu melaporkan, ”Ketiga tentara muda itu sangat religius. Salah seorang dari mereka, Christopher Stone, tidak bersedia pergi sebelum diizinkan menemui tentara yang menjaganya selama dia ditawan, dan berdoa untuknya.”
Tentara muda tersebut memahami prinsip-prinsip yang diajarkan Yesus. Christopher Stone bisa saja marah terhadap keadaan yang dialaminya dan membenci orang yang menangkapnya. Stone bisa saja memenuhi hatinya dengan kebencian dan dendam. Serta, dia bisa saja terbakar oleh api kemarahan karena segala kesulitan yang dialaminya. Namun dengan menaati perintah Yesus (Matius 5:44) serta teladan Paulus dan Silas di Filipi (Kisah Para Rasul 16:25-34), Stone mengampuni orang yang menawannya bahkan melayaninya.
Di dunia ini, balas dendam merupakan hal yang wajar. Namun orang-orang percaya dipanggil untuk melakukan hal yang berbeda. Kita harus berdoa untuk orang-orang yang menganiaya kita, mengampuni mereka, dan melayani mereka. Prinsip-prinsip Yesus memang merupakan suatu tantangan bagi para pengikut-Nya, namun dengan pertolongan Roh Kudus, kita dapat memilih untuk memiliki hati yang mau mengampuni. Dengan hati yang diterangi oleh Roh Kudus, kita akan diamampukan untuk memberi pengampunann bagi semua orang. Tidak hanya pengampunan bagi orang-orang terdekat kita atau orang-orang yang kita kenal saja, tetapi juga bagi orang yang membenci dan bahkan telah menyakiti kita. Bukan dengan kekuatan manusia, kita dapat mengampuni, hanya dengan pertolongan Tuhan saja kita dapat dikuatkan untuk melepaskan pengampunan bagi semua orang. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|