|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Milikilah hati seperti baja, kuat tetapi tetap rendah hati untuk dibentuk dan bermanfaat.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Berhati Bagaikan Baja |
|
Berhati Bagaikan Baja |
|
Selasa, 04 Agustus 2015 | Tema: Bermental Prajurit Berhati Hamba |
|
|
|
|
|
Berhati Bagaikan Baja |
|
Markus 10:46-52 |
|
|
|
|
|
|
Baru dua tahun saya mengganti rangka atap rumah, betapa kagetnya saya ketika saya mencoba naik ke atas. Ternyata kerangka atap itu hampir sebagian sudah remuk di makan rayap. Saya dulu berpikir bahwa dengan kayu yang kuat, maka atap rumah akan mampu bertahan lama. Tetapi kayu yang saya anggap kuatpun dalam waktu singkat hancur juga hanya oleh gigi rapap binatang kecil. Kemudian saya menggantinya dengan baja ringan. Sekarang saya dapat melihat begitu kuatnya atap rumah saya. Walaupun di atasnya diberi genting cor yang sangat tebal dan berat, tetapi tetap kuat.
Mengapa baja itu kuat? Baja merupakan hasil perpaduan dari berbagai logam. Baja dikenal sebagai logam yang keras dan kuat. Manfaatnya bagi manusia pun sangat banyak. Untuk alat keamanan, dibuatlah persenjataan. Bagi dunia transportasi, baja dijadikan sebagai bahan pembuat jembatan, juga sebagai salah satu materi untuk pembuatan alat-alat pengangkutan. Baja berperan pula dalam membangun sebuah rumah, tempat kita berteduh dari terik matahari dan hujan, siang dan malam. Dalam dunia fashion, tak sedikit aksesoris seperti perhiasan dan pernak-pernik berbahan dasar baja. Selain memiliki manfaat yang besar, baja juga me...selengkapnya » |
Baru dua tahun saya mengganti rangka atap rumah, betapa kagetnya saya ketika saya mencoba naik ke atas. Ternyata kerangka atap itu hampir sebagian sudah remuk di makan rayap. Saya dulu berpikir bahwa dengan kayu yang kuat, maka atap rumah akan mampu bertahan lama. Tetapi kayu yang saya anggap kuatpun dalam waktu singkat hancur juga hanya oleh gigi rapap binatang kecil. Kemudian saya menggantinya dengan baja ringan. Sekarang saya dapat melihat begitu kuatnya atap rumah saya. Walaupun di atasnya diberi genting cor yang sangat tebal dan berat, tetapi tetap kuat.
Mengapa baja itu kuat? Baja merupakan hasil perpaduan dari berbagai logam. Baja dikenal sebagai logam yang keras dan kuat. Manfaatnya bagi manusia pun sangat banyak. Untuk alat keamanan, dibuatlah persenjataan. Bagi dunia transportasi, baja dijadikan sebagai bahan pembuat jembatan, juga sebagai salah satu materi untuk pembuatan alat-alat pengangkutan. Baja berperan pula dalam membangun sebuah rumah, tempat kita berteduh dari terik matahari dan hujan, siang dan malam. Dalam dunia fashion, tak sedikit aksesoris seperti perhiasan dan pernak-pernik berbahan dasar baja. Selain memiliki manfaat yang besar, baja juga memiliki sifat yang relatif mudah diolah, dibentuk dan dimodifikasi.
Demikian juga hati manusia, akan sangat indah jika memiliki hati seperti baja yang siap dibentuk oleh tempaan apapun dan tidak mudah hancur. Berbeda dengan kaca yang walaupun keras dan kuat, tetapi ketika mendapat tempaan mudah menjadi hancur. Hati baja ketika dibentuk oleh ‘PALU’ kehidupan semakin menjadi bermanfaat bagi manusia. Bartimeus, seorang pengemis buta, tidak pernah gentar ketika ditegor oleh orang banyak supaya diam. Ia semakin keras berseru. Maka Yesuspun berhenti dan menolongnya [ayat 49-51]. Apa upah keteguhan hati Bartimeus? Bartimeus bisa melihat, keselamatanpun diperolehnya dan orang banyak menjadi percaya dan memuji Allah setelah melihat kesembuhannya [Lukas 18:42-43].
Hati yang kuat dan rendah hati, seperti baja yang selalu siap dibentuk, akan membawa hidup kita selalu berdiri teguh saat menghadapi badai apapun. Termasuk ketika diberkati Allahpun juga mampu menjadi berkat bagi orang lain karena kerendahan hatinya. Biarlah beraneka ‘palu’ kehidupan menerpa kita, tetapi dengan kekuatan dan kerendahan hati membuat hidup kita semakin berkualitas di dalam iman kepada Kristus. Akhirnya upah sorgawi menjadi milik kita. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|