Jumat, 09 Desember 2016 | Tema: Siap Menyambut KedatanganNya
Berjaga-Jagalah
Markus 13:33-37
Pada waktu keponakan saya berumur 2 [dua] tahun, ia dititipkan kepada ibu saya karena kedua orangtuanya harus bekerja. Ketika awal-awal keponakan saya selalu menangis dan berjaga-jaga menunggu mamanya pulang. Sepanjang hari ia menunggu kalau-kalau mamanya datang. Sampai kurang lebih dua mingguan ia setiap hari masih selalu merengek dan selalu menunggu kedatangan mamanya sepulang kerja. Namun setelah lewat dua minggu, ia mulai terbiasa ditinggal mamanya bekerja. Ia sudah tidak menangis ketika ditinggal, dan tidak selalu berjaga-jaga menunggu kedatangan mamanya. Ia sudah terbiasa diasuh oleh ibu saya sepanjang hari. Ketika mamanya lembur kerja sekalipun ia tidak merengek minta segera ketemu mamanya. Bahkan karena kadang terlalu asyik bermain, ia tidak berjaga-jaga menyambut kedatangan mamanya.
Kitab Markus 13 : 33-37 mengingatkan orang percaya untuk berjaga-jaga. Nats ini mengumpamakan seorang tuan rumah yang sedang bepergian menyerahkan tanggung jawab pekerjaan rumah kepada masing-masing hambanya sesuai dengan bagiannya. Dan setiap hamba harus mempertanggungjawabkan tugasnya jika sewaktu-waktu tuannya datang dengan tiba-tiba. Kepada penunggu pintu harus berjaga-jaga terus karena tuan rumah bisa datang kapan saja dengan tidak terduga. Perumpamaan tersebut juga memb...selengkapnya »
Pada waktu keponakan saya berumur 2 [dua] tahun, ia dititipkan kepada ibu saya karena kedua orangtuanya harus bekerja. Ketika awal-awal keponakan saya selalu menangis dan berjaga-jaga menunggu mamanya pulang. Sepanjang hari ia menunggu kalau-kalau mamanya datang. Sampai kurang lebih dua mingguan ia setiap hari masih selalu merengek dan selalu menunggu kedatangan mamanya sepulang kerja. Namun setelah lewat dua minggu, ia mulai terbiasa ditinggal mamanya bekerja. Ia sudah tidak menangis ketika ditinggal, dan tidak selalu berjaga-jaga menunggu kedatangan mamanya. Ia sudah terbiasa diasuh oleh ibu saya sepanjang hari. Ketika mamanya lembur kerja sekalipun ia tidak merengek minta segera ketemu mamanya. Bahkan karena kadang terlalu asyik bermain, ia tidak berjaga-jaga menyambut kedatangan mamanya.
Kitab Markus 13 : 33-37 mengingatkan orang percaya untuk berjaga-jaga. Nats ini mengumpamakan seorang tuan rumah yang sedang bepergian menyerahkan tanggung jawab pekerjaan rumah kepada masing-masing hambanya sesuai dengan bagiannya. Dan setiap hamba harus mempertanggungjawabkan tugasnya jika sewaktu-waktu tuannya datang dengan tiba-tiba. Kepada penunggu pintu harus berjaga-jaga terus karena tuan rumah bisa datang kapan saja dengan tidak terduga. Perumpamaan tersebut juga memberikan nasihat jangan sampai tertidur, karena jika lengah maka tidak bisa menyambut tuan rumah yang datang dengan tiba-tiba.
Setiap kita yang percaya juga harus terus menyiapkan diri sembari berjaga-jaga untuk menyambut datangnya Sang Raja. Kesiapan kita dalam menyambut tidak ditentukan saat awal kita mengenal Tuhan Yesus. Kita begitu semangat dan antusias menanti kehadiran-Nya. Namun setelah sekian lama mengikut Dia malah seringkali kita tidak berhati-hati dan tidak berjaga-jaga untuk siap sedia menyambut kedatangan-Nya. Kita mulai lengah karena banyaknya kesibukan pekerjaan dan aktivitas pelayanan berbagai rupa, sehingga kita tidak lagi membangun hubungan secara pribadi dengan Tuhan. Kita hanya mengandalkan kemampuan diri sendiri dan lupa menyiapkan diri kita menyambut kedatangan-Nya.
Jemaat terkasih, mari kita terus berjaga-jaga serta menyiapkan seluruh hati dan hidup kita sesuai dengan bagian kita masing-masing, baik dalam pekerjaan maupun dalam pelayanan yang terus tertuju pada Tuhan Yesus. Sehingga kita siap menyambut-Nya dengan penuh sukacita.