|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Orang yang menang adalah orang yang setia mempertaruhkan segenap hidupnya demi iman dan ketaatannya kepada Tuhan Yesus. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Berjuang Menjadi Umat Pemenang |
|
Berjuang Menjadi Umat Pemenang |
|
Sabtu, 15 Oktober 2016 | Tema: Bertumbuh Dalam Segala Hal Ke Arah Kristus |
|
|
|
|
|
Berjuang Menjadi Umat Pemenang |
|
Roma 8:33-39 |
|
|
|
|
|
|
Banyak orang Kristen melalui pernyataan para pembicara di mimbar meyakini bahwa dirinya adalah umat pemenang. Memberikan kesan bahwa menjadi umat pemenang adalah predikat yang secara otomatis melekat pada orang yang sudah menyatakan “percaya” kepada Tuhan Yesus Kristus. Konsep ini akan membawa keyakinan bahwa tanpa perjuangan, seseorang dapat menjadi umat pemenang. Kondisi ini diperparah oleh pengertian yang salah bahwa pemenang berarti dapat menghindarkan diri dari kesulitan hidup dan beberapa keadaan lain:
Selalu bisa dengan cepat menyelesaikan masalah, problem cepat bisa dilalui, dihindari oleh kuasa Tuhan.
Keadaan financial yang memadai bahkan melimpah.
Tidak kekurangan fasilitas fisik.
Terhormat dan tidak direndahkan di hadapan manusia.
Dapat menguasai anggota masyarakat lain.
Ayat 37 menyatakan: “Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.” Dalam konteksnya ayat ini ti...selengkapnya » |
Banyak orang Kristen melalui pernyataan para pembicara di mimbar meyakini bahwa dirinya adalah umat pemenang. Memberikan kesan bahwa menjadi umat pemenang adalah predikat yang secara otomatis melekat pada orang yang sudah menyatakan “percaya” kepada Tuhan Yesus Kristus. Konsep ini akan membawa keyakinan bahwa tanpa perjuangan, seseorang dapat menjadi umat pemenang. Kondisi ini diperparah oleh pengertian yang salah bahwa pemenang berarti dapat menghindarkan diri dari kesulitan hidup dan beberapa keadaan lain:
Selalu bisa dengan cepat menyelesaikan masalah, problem cepat bisa dilalui, dihindari oleh kuasa Tuhan.
Keadaan financial yang memadai bahkan melimpah.
Tidak kekurangan fasilitas fisik.
Terhormat dan tidak direndahkan di hadapan manusia.
Dapat menguasai anggota masyarakat lain.
Ayat 37 menyatakan: “Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.” Dalam konteksnya ayat ini tidak ditujukan kepada semua orang Kristen di bawah pemerintahan Roma. Tetapi pada orang-orang Kristen tertentu, termasuk Rasul Paulus sendiri yang meskipun kehilangan segala sesuatu dan hidup dalam situasi yang sangat sulit, namun demi iman kepada Tuhan Yesus Kristus, mereka tetap setia.
Dalam Wahyu pasal 2 dan 3, Tuhan Yesus memberi janji untuk menjadi pemenang berikut upahnya, dengan persyaratan tertentu, yaitu: bertobat, setia sampai mati, tidak mencemarkan hidupnya, fokus menantikan kedatangan-Nya, rela ditegur dan dihajar Tuhan [menerima didikan dan menjadi murid Kristus yang serius]. Untuk itu orang percaya harus makin peka terhadap suara Roh Kudus, yang merupakan kehendak Bapa.
Tuhan Yesus waktu hidup sebagai manusia di bumi memberi teladan perjuangan-Nya dalam mencapai kemenangan melalui ketaatan mutlak kepada Bapa. Dia telah menang terhadap musuh-Nya, yaitu Lusifer melalui pencobaan yang di hadapi-Nya [Lukas 4:1-13]. Juga keteguhan-Nya dalam menyelesaikan karya penebusan yang dikehendaki oleh Bapa. Meskipun harus menghadapi penderitaan fisik dan mental yang sangat berat, namun tetap taat sampai mati, bahkan mati di kayu salib [Ibrani 5:7-9]. Kesetiaan dan ketaatan mutlak kepada Bapa adalah kunci kemenangan-Nya [Wahyu 12:11]. Bila mau menjadi pemenang, kita harus meneladani Tuhan Yesus dalam menuruti kehendak Bapa.
Dengan mengaku percaya kepada Tuhan Yesus, kita tidak secara otomatis menjadi pemenang. Harus berjuang keras untuk memiliki ketaatan mutlak kepada kehendak Bapa. Hal ini menuntut pertaruhan segenap hidup, tidak bisa dilakukan secara sambilan saja.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|