SEPEKAN TERAKHIR
  Kamis, 09 Mei 2024   -HARI INI-
  Rabu, 08 Mei 2024
  Selasa, 07 Mei 2024
  Senin, 06 Mei 2024
  Minggu, 05 Mei 2024
  Sabtu, 04 Mei 2024
  Jumat, 03 Mei 2024
POKOK RENUNGAN
Memahami ajaran iman kristen adalah penting, tetapi yang lebih penting lagi adalah mengamalkannya dalam perbuatan nyata sehingga kasih Kristus nyata di dalamnya.
DITULIS OLEH
Pdt. Denny D. Kristianto
Rohaniwan Pusat
Renungan Lain oleh Penulis:
Home  »  Renungan  »  Bersaksi Lewat Perbuatan
Bersaksi Lewat Perbuatan
Rabu, 07 Oktober 2015 | Tema: Menjangkau Yang Terhilang
Bersaksi Lewat Perbuatan
Kisah Para Rasul 2:41-47
“Hai, Bendol!” sapa Sambey setengah berteriak sambil memukul pundak Benay. Seketika itu juga terperanjatlah Benay. “Bendol... Bendol... sekalian Jendol saja!” ujar Benay sewot, “Wong lagi belajar serius gini kok dikagetin”. Setengah tertawa Sambey berkata, “Sorry... Sorry..., Ben. Memangnya kamu sedang belajar apa?” Benay menunjukkan sampul buku yang dipegangnya. Tampak jelas tema buku itu adalah Allah Tritunggal. Rupa-rupanya akhir-akhir ini Benay keranjingan belajar konsep Allah Tritunggal. Pertama-tama ia penasaran dan ingin tahu dengan benar konsep tersebut. Kedua, ia ingin dapat bersaksi kepada teman-temannya yang kebetulan sering bertanya tentang Tritunggal kepadanya. “Wow... keinginanmu bagus Ben. Lha sekarang setelah belajar pasti kamu lebih mudheng tentang Tritunggal. Tolong kamu jelaskan padaku, Ben?” pinta Sambey. Benay geleng-geleng kepala, katanya, “Setelah baca buku ini aku ada di antara mudheng dan tidak mudheng, Sam? Rupanya sulit menjelaskan konsep Allah Tritunggal”. Lagi-lagi Sambey tertawa, katanya, “Aku memahami kesulitanmu, Ben. Karena tidak mungkin manusia yang terbatas dapat memahami Allah Yang Maha Tak Terbatas dengan gamblang.” “Wah, ini jadi kendala untuk kesaksian kita”, kata Benay. “Tenang, Ben. Karena sebenarnya perbuatan berkata-kata lebih...selengkapnya »
FOLLOW OUR INSTAGRAM
RENUNGAN HARIAN
09 Mei '24
09 Mei '24
09 Mei '24
Copyright © 2012 All rights reserved. Designed and Developed by GIA Dr. Cipto Semarang