|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” [1 Timotius 4:12]
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Bersihkan Kotoran Itu |
|
Bersihkan Kotoran Itu |
|
Kamis, 17 September 2015 | Tema: Pribadi Unggul |
|
|
|
|
|
Bersihkan Kotoran Itu |
|
1 Timotius 4:12 |
|
|
|
|
|
|
Seandainya ada dua gelas di hadapan kita, yang satu terbuat dari kristal dengan ukiran cantik, mahal, tetapi bagian dalamnya kotor dan berdebu. Sedangkan yang satu lagi gelas plastik murahan, tetapi dicuci bersih tanpa noda dan debu. Jika kita ingin minum, gelas mana yang akan kita pakai? Saya yakin kita akan memilih gelas yang murah, tetapi bersih! Gelas semewah apapun, jika dalamnya kotor dan berdebu, menjadi tidak berguna.
Setiap anak Tuhan ibarat seperti ’gelas kristal’ yang bagus dan bernilai tinggi. Kristus telah menebus kita dengan darah yang mahal, sehingga kita menjadi milik-Nya yang sangat berharga. Itu sebabnya Tuhan ingin memakai kita menjadi alat-Nya untuk menyalurkan ’air hidup’ kepada orang-orang di sekitar kita. Namun rencana Ilahi itu akan terhalang jika kita tidak rajin membersihkan ’debu’ yang mengotori hati dan hidup kita. Agar dapat dipakai Tuhan, kita harus hidup dalam kekudusan. Tak membiarkan hawa nafsu mencemari dan menguasai hati. Tuhan meminta kita menjadi kudus dalam seluruh aspek hidup. Bukan hanya di gereja, melainkan juga di tempat kerja dan dalam keluarga. Kata ’kudus’ berarti terpisah atau berbeda. Hidup kita harus dipisahkan, dikhususk...selengkapnya » |
Seandainya ada dua gelas di hadapan kita, yang satu terbuat dari kristal dengan ukiran cantik, mahal, tetapi bagian dalamnya kotor dan berdebu. Sedangkan yang satu lagi gelas plastik murahan, tetapi dicuci bersih tanpa noda dan debu. Jika kita ingin minum, gelas mana yang akan kita pakai? Saya yakin kita akan memilih gelas yang murah, tetapi bersih! Gelas semewah apapun, jika dalamnya kotor dan berdebu, menjadi tidak berguna.
Setiap anak Tuhan ibarat seperti ’gelas kristal’ yang bagus dan bernilai tinggi. Kristus telah menebus kita dengan darah yang mahal, sehingga kita menjadi milik-Nya yang sangat berharga. Itu sebabnya Tuhan ingin memakai kita menjadi alat-Nya untuk menyalurkan ’air hidup’ kepada orang-orang di sekitar kita. Namun rencana Ilahi itu akan terhalang jika kita tidak rajin membersihkan ’debu’ yang mengotori hati dan hidup kita. Agar dapat dipakai Tuhan, kita harus hidup dalam kekudusan. Tak membiarkan hawa nafsu mencemari dan menguasai hati. Tuhan meminta kita menjadi kudus dalam seluruh aspek hidup. Bukan hanya di gereja, melainkan juga di tempat kerja dan dalam keluarga. Kata ’kudus’ berarti terpisah atau berbeda. Hidup kita harus dipisahkan, dikhususkan untuk memuliakan Tuhan. Berbeda dari cara hidup duniawi. Hidup kudus adalah keharusan, bukan pilihan. Tuhan berfirman, ’Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.’
Dalam 1 Timotius 4:12, Rasul Paulus memberikan nasihat yang berharga bagi anak didiknya Timotius agar hidupnya menjadi teladan bagi banyak orang. Saat Timotius melayani dan menggembalakan jemaat yang dipercayakan kepadanya, tidak sedikit orang yang meragukan Timotius karena usianya yang masih muda. Oleh karena itu Paulus berpesan agar Timotius menjadi “pribadi yang di atas rata-rata” [excellent]. Bagaimana caranya? Caranya dengan menjaga hidup agar tetap kudus dan menjadi teladan dalam segala hal. Menjaga pikiran, perkataan, tingkah laku, kesetiaan dan kesucian dalam level excellent [sangat baik atau di atas rata-rata]. Saat Timotius dapat berada dalam level ini, maka orang akan melihat Timotius bukan hanya sekedar dari penampian fisiknya yang masih muda, melainkan orang akan melihat hidupnya yang “jauh dari kotoran”, sehingga dapat dipakai untuk menjadi teladan bagi banyak orang.
Adakah ’kotoran’ yang masih menempel di hidup kita? Bentuknya bisa berupa dendam, amarah, nafsu yang merusak, niat jahat, hidup yang tidak kudus atau kebiasaan dosa yang terus dipelihara. Kita harus sering membersihkan diri kita dan membuatnya tetap murni. Semuanya ini kita lakukan agar Tuhan dapat terus memakai kita menjadi saluran berkat-Nya. Sayang, jika kita hanya menjadi gelas kristal kotor; indah namun tak berguna. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|