|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“Milikilah hati yang penuh belas kasihan kepada sesama, dan lakukan apa yang bisa kita perbuat untuk hidup mereka, maka kita akan menyaksikan mujizat Allah terjadi dalam kehidupan kita.”
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Bertindak Karena Belas Kasihan |
|
Bertindak Karena Belas Kasihan |
|
Kamis, 22 Mei 2014 | Tema: The Compassion of Jesus |
|
|
|
|
|
Bertindak Karena Belas Kasihan |
|
Matius 15:32-38 |
|
|
|
|
|
|
Saat ada seorang anak yang sedang ngamen di pinggir jalan membuat hati sepasang suami istri tergerak untuk mengadopsinya sebagai anak asuh dan disekolahkan hingga berhasil. Namun setelah setahun si anak tinggal bersama pasutri tersebut dan menerima kasih sayang serta perhatian seperti anak sendiri, tiba-tiba si anak mengaku bahwa dirinya lebih betah tinggal bersama komunitasnya daripada bersama keluarga barunya. Dia tidak menyangkal bahwa selama ini telah menerima banyak hal yang belum pernah didapatkan dari orangtuanya, tetapi perasaannya tidak bisa dibohongi. Akhirnya melalui pergumulan yang berat, pasutri itu mengembalikan anak tersebut ke komunitasnya dan berpesan bahwa rumah mereka tetap terbuka untuk dirinya kapanpun membutuhkannya.
Banyak orang melakukan suatu hal yang positip bagi kepentingan orang lain karena hatinya digerakkan oleh rasa belas kasihan ketika melihat orang lain tidak semujur dirinya. Demikian pula dengan renungan kita pagi ini. Tuhan Yesus digerakan oleh rasa belas kasihan terhadap lebih dari empat ribu jiwa yang telah disembuhkan penyakitnya, dilepaskan dari ikatan kuasa gelap, diajar tentang nilai-nilai hidup dalam Kerajaan Allah. Setelah beberapa waktu mereka mengikuti Tuhan Yesus, mendengarkan pengajaran-Nya, maka Tuhan Yesus teringat a...selengkapnya » |
Saat ada seorang anak yang sedang ngamen di pinggir jalan membuat hati sepasang suami istri tergerak untuk mengadopsinya sebagai anak asuh dan disekolahkan hingga berhasil. Namun setelah setahun si anak tinggal bersama pasutri tersebut dan menerima kasih sayang serta perhatian seperti anak sendiri, tiba-tiba si anak mengaku bahwa dirinya lebih betah tinggal bersama komunitasnya daripada bersama keluarga barunya. Dia tidak menyangkal bahwa selama ini telah menerima banyak hal yang belum pernah didapatkan dari orangtuanya, tetapi perasaannya tidak bisa dibohongi. Akhirnya melalui pergumulan yang berat, pasutri itu mengembalikan anak tersebut ke komunitasnya dan berpesan bahwa rumah mereka tetap terbuka untuk dirinya kapanpun membutuhkannya.
Banyak orang melakukan suatu hal yang positip bagi kepentingan orang lain karena hatinya digerakkan oleh rasa belas kasihan ketika melihat orang lain tidak semujur dirinya. Demikian pula dengan renungan kita pagi ini. Tuhan Yesus digerakan oleh rasa belas kasihan terhadap lebih dari empat ribu jiwa yang telah disembuhkan penyakitnya, dilepaskan dari ikatan kuasa gelap, diajar tentang nilai-nilai hidup dalam Kerajaan Allah. Setelah beberapa waktu mereka mengikuti Tuhan Yesus, mendengarkan pengajaran-Nya, maka Tuhan Yesus teringat akan satu kebutuhan yang selama ini belum terpenuhi, yaitu makanan. Meninggalkan rumah beberapa hari untuk mengikuti Tuhan Yesus dan belajar dari-Nya, tentu saja membuat bekal mereka mulai menipis dan tidak cukup lagi untuk dimakan. Membiarkan mereka pulang sebelum kenyang perutnya sangat tidak bijaksana dan membahayakan diri mereka. Satu-satunya jalan keluar adalah memberi mereka makan sampai kenyang, baru mempersilahkan mereka pulang ke rumah masing-masing.
Tuhan Yesus bukan hanya tergerak hatinya oleh rasa belas kasihan terhadap mereka, namun Tuhan Yesus juga tahu persis akan kebutuhan utama mereka. Dan melalui mujizat yang dilakukan-Nya, kebutuhan mereka terpenuhi. Hati yang digerakkan oleh belas kasihan, memberi manfaat bagi banyak orang. Biarlah kita pun memiliki hati seperti Tuhan Yesus untuk melakukan sesuatu bagi sesama supaya hidup kita memberkati orang lain, dan Allah dipermuliakan. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|