|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Layanilah Tuhan dengan giat karena jerih lelah kita tidak akan pernah sia-sia. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Bezaleel Sang Pembuat Kemah |
|
Bezaleel Sang Pembuat Kemah |
|
Selasa, 26 Juli 2016 | Tema: Melayani Sesusi Dengan Karunia |
|
|
|
|
|
Bezaleel Sang Pembuat Kemah |
|
Keluaran 31:1-11 |
|
|
|
|
|
|
Allah dalam menjalankan rencana-Nya selalu menggunakan seluruh umat-Nya, dengan memberikan karunia-karunia kepada mereka. Demikian juga ketika Allah memerintahkan Musa untuk mendirikan Kemah Suci. Allah memberikan karunia kemampuan membuat kemah kepada umat Israel sesuai dengan bidangnya masing-masing. Musa sebagai wakil Allah menyadari dirinya hanya bisa memimpin tetapi tidak bisa membuat Kemah Suci. Maka sesuai dengan petunjuk Allah dipilihnya orang-orang yang pandai membuat kemah.
Tuhan telah memberitahu Musa sebelumnya mengenai benda-benda yang harus ada di dalam Kemah Suci.
Untuk pengadaan benda-benda itu, Tuhan menunjuk Bezaleel untuk menerima karunia berupa keahlian [kecakapan di bidang seni], pengertian [kepandaian menyangkut bidang keahliannya], dan pengetahuan [teoretis maupun teknis]. Karunia itu digunakan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat artistik [Keluaran 31:3-5; 35:11-13]. Secara khusus, Bezaleel dimampukan Allah untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sesuai dengan yang Allah inginkan. Meski apa yang dilakukan Bezaleel tidak seperti yang dilakukan Musa dan Harun, tetapi Tuhan melihat pekerjaan Bezaleel sebagai sesuatu yang bersifa...selengkapnya » |
Allah dalam menjalankan rencana-Nya selalu menggunakan seluruh umat-Nya, dengan memberikan karunia-karunia kepada mereka. Demikian juga ketika Allah memerintahkan Musa untuk mendirikan Kemah Suci. Allah memberikan karunia kemampuan membuat kemah kepada umat Israel sesuai dengan bidangnya masing-masing. Musa sebagai wakil Allah menyadari dirinya hanya bisa memimpin tetapi tidak bisa membuat Kemah Suci. Maka sesuai dengan petunjuk Allah dipilihnya orang-orang yang pandai membuat kemah.
Tuhan telah memberitahu Musa sebelumnya mengenai benda-benda yang harus ada di dalam Kemah Suci.
Untuk pengadaan benda-benda itu, Tuhan menunjuk Bezaleel untuk menerima karunia berupa keahlian [kecakapan di bidang seni], pengertian [kepandaian menyangkut bidang keahliannya], dan pengetahuan [teoretis maupun teknis]. Karunia itu digunakan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat artistik [Keluaran 31:3-5; 35:11-13]. Secara khusus, Bezaleel dimampukan Allah untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sesuai dengan yang Allah inginkan. Meski apa yang dilakukan Bezaleel tidak seperti yang dilakukan Musa dan Harun, tetapi Tuhan melihat pekerjaan Bezaleel sebagai sesuatu yang bersifat rohani juga sehingga Allah memberinya karunia untuk mengerjakan tugas pembuatan Kemah Suci, tempat di mana Allah hadir di tengah-tengah bangsa Israel. Selain Bezaleel, Allah juga memperlengkapi Aholiab dan perajin-perajin lainnya. Mereka semua diperlengkapi oleh Allah dengan karunia keahlian masing-masing untuk pembangunan Kemah Suci.
Demikian juga gereja sekarang ini. Untuk kelangsungan pertumbuhan dan pembangunan gereja-Nya, Allah telah menetapkan jemaat dengan karunia-karunia yang berbeda-beda [Efesus 4:7, 12]. Setiap jemaat memiliki peran untuk turut berpartisipasi dalam pertumbuhan dan pembangunan gereja Tuhan. Bagaimana dengan kita, sudahkan kita terlibat dan menggunakan karunia itu untuk pekerjaan Tuhan? Kita semua bisa ambil bagian dan berkontribusi dalam pelayanan kepada Tuhan, walaupun tidak harus dengan berkhotbah, memimpin pujian, ataupun bermain musik karena setiap orang memiliki karunianya masing-masing. Bisa saja karunia yang kita terima terkesan tidak bersifat rohani, tetapi bukan berarti kita tidak bisa terlibat dalam pekerjaan Tuhan. Melalui karunia yang Tuhan anugerahkan secara khusus, kita dapat menggunakan untuk mendukung pekerjaan Tuhan di bumi ini sebagai bentuk pertanggungan jawab atas karunia yang Tuhan percayakan. [ATL]
Pokok renungan:
Layanilah Tuhan dengan giat karena jerih lelah kita tidak akan pernah sia-sia.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|