|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Black Friday vs Bless Friday |
|
Black Friday vs Bless Friday |
|
Minggu, 07 Desember 2014 | Tema: The Moment to Share Love |
|
|
|
|
|
Black Friday vs Bless Friday |
|
Kisah Para Rasul 20:35 |
|
|
|
|
|
|
Kisah Para Rasul 20:35
Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: ”Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.”
Ada sebuah tradisi di Amerika dan beberapa negara lain, setiap Jumat keempat di bulan Nopember disebut sebagai Black Friday. Hari itu merupakan hari untuk berbelanja. Toko-toko dan supermarket mengadakan sale besar-besaran. Biasanya pada hari itu sejak pagi hari orang berbondong-bondong mengunjungi pusat-pusat perbelanjaan. Mereka membelanjakan uang dalam jumlah yang besar. Kebiasaan itu ada kaitannya dengan Natal. Biasanya menjelang Natal orang-orang berbelanja untuk kebutuhan perayaan hari Natal.
Perayaan Natal telah dikonotasikan dengan kebiasaan berbelanja. Apakah demikian cara untuk menyambut Natal? Sungguh penyambutan Natal seperti itu jauh sekali dari makna Natal yang se...selengkapnya » |
Kisah Para Rasul 20:35
Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: ”Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.”
Ada sebuah tradisi di Amerika dan beberapa negara lain, setiap Jumat keempat di bulan Nopember disebut sebagai Black Friday. Hari itu merupakan hari untuk berbelanja. Toko-toko dan supermarket mengadakan sale besar-besaran. Biasanya pada hari itu sejak pagi hari orang berbondong-bondong mengunjungi pusat-pusat perbelanjaan. Mereka membelanjakan uang dalam jumlah yang besar. Kebiasaan itu ada kaitannya dengan Natal. Biasanya menjelang Natal orang-orang berbelanja untuk kebutuhan perayaan hari Natal.
Perayaan Natal telah dikonotasikan dengan kebiasaan berbelanja. Apakah demikian cara untuk menyambut Natal? Sungguh penyambutan Natal seperti itu jauh sekali dari makna Natal yang sebenarnya. Apakah kaitan kelahiran Yesus dengan berbelanja? Tidak ada sama sekali.
Makna Natal yang sebenarnya adalah: Memberi. Allah memberikan Putra-Nya untuk menebus dosa dunia. Yesus memberikan hidup-Nya bagi manusia, supaya manusia beroleh keselamatan di dalam Dia. Yesus mengajarkan: Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima.
Pada hari yang sama, beberapa gereja di Amerika mengadakan sebuah gerakan yang berkebalikan dengan Black Friday. Mereka menamakan gerakan itu Bless Friday. Mereka mengisi hari Jumat itu bukan dengan berbelanja, tetapi dengan mengadakan aksi sosial. Mereka membagikan makanan kepada orang-orang tuna wisma. Mereka mengunjungi rumah-rumah jompo untuk memberikan penghiburan kepada para lansia. Mereka mengadakan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan. Hari itu dimaknai dengan kegiatan berbagi dan menjadi berkat.
Itulah makna Natal yang sebenarnya. Bagaimana kita memaknai Natal di tahun ini? Inilah kesempatan yang baik bagi kita untuk berbagi kasih kepada orang lain, terutama kepada mereka yang lemah, kekurangan dan tak terperhatikan. Tuhan memberkati. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|