|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Kesabaran adalah nafas dari sebuah proses, dan butuh ketetapan hati untuk bersabar. |
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Ibu Ribkah E. Christanti |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Buah Dari Kesabaran |
|
Buah Dari Kesabaran |
|
Sabtu, 22 Februari 2014 | Tema: The Power of Love |
|
|
|
|
|
Buah Dari Kesabaran |
|
1 Korintus 13:1-7 |
|
|
|
|
|
|
Adalah seorang ayah yang sudah tua duduk di taman berdampingan dengan anak laki-lakinya yang sudah dewasa yang sedang asyik membaca koran. Tiba-tiba sang ayah yang sudah kabur penglihatannya itu mendengar sesuatu di atas pohon dekat tempat mereka duduk. Ia bertanya kepada anaknya, “Apakah itu?” Dengan tetap memperhatikan korannya, sang anak menjawab, “Oh.. itu burung gereja.” Beberapa saat kemudian sang ayah mendengar sesuatu lagi dan ia bertanya, “Apakah itu?” Dengan nada sedikit meninggi dan tetap memperhatikan koran di tangannya, ia menjawab, “Itu burung gereja!” Tak berapa lama kemudian, sang ayah kembali bertanya, ”Apakah itu?” Lalu dengan sangat kesal sambil melotot ke arah ayahnya, ia membentaknya, “Itu burung gereja!” Sang ayah terdiam sejenak. Demikian juga dengan anaknya. Tak lama kemudian ayahnya masuk ke rumah dan keluar dengan membawa buku harian di tangannya. Pada halaman tertentu, ia menunjukkan pada anaknya sebuah cerita. Setelah membacanya, sang anak kemudian terdiam, menangis, dan memeluk ayahnya. Potongan cerita yang dibacanya berkisah tentang ratusan pertanyaan sang anak waktu ia masih kecil tentang hal yang sama. Dan dengan sabar sang ayah tetap menjawabnya, bahkan sambil memeluk anak kecil tersebut.
Kisah di atas memberikan contoh kepada kita ...selengkapnya » |
Adalah seorang ayah yang sudah tua duduk di taman berdampingan dengan anak laki-lakinya yang sudah dewasa yang sedang asyik membaca koran. Tiba-tiba sang ayah yang sudah kabur penglihatannya itu mendengar sesuatu di atas pohon dekat tempat mereka duduk. Ia bertanya kepada anaknya, “Apakah itu?” Dengan tetap memperhatikan korannya, sang anak menjawab, “Oh.. itu burung gereja.” Beberapa saat kemudian sang ayah mendengar sesuatu lagi dan ia bertanya, “Apakah itu?” Dengan nada sedikit meninggi dan tetap memperhatikan koran di tangannya, ia menjawab, “Itu burung gereja!” Tak berapa lama kemudian, sang ayah kembali bertanya, ”Apakah itu?” Lalu dengan sangat kesal sambil melotot ke arah ayahnya, ia membentaknya, “Itu burung gereja!” Sang ayah terdiam sejenak. Demikian juga dengan anaknya. Tak lama kemudian ayahnya masuk ke rumah dan keluar dengan membawa buku harian di tangannya. Pada halaman tertentu, ia menunjukkan pada anaknya sebuah cerita. Setelah membacanya, sang anak kemudian terdiam, menangis, dan memeluk ayahnya. Potongan cerita yang dibacanya berkisah tentang ratusan pertanyaan sang anak waktu ia masih kecil tentang hal yang sama. Dan dengan sabar sang ayah tetap menjawabnya, bahkan sambil memeluk anak kecil tersebut.
Kisah di atas memberikan contoh kepada kita betapa kesabaran membuahkan sesuatu yang baik. Pertama, kesabaran sang ayah menjawab pertanyaan anaknya menjadikan anaknya tahu akan sesuatu dan secara psikologi, jiwanya dipuaskan dengan pelukan dan bukan makian atau bentakan sang ayah. Kemudian kesabaran sang ayah pun mampu meruntuhkan kekerasan hati dan perilaku yang tidak baik anaknya. Namun kesabaran bukanlah sesuatu yang bisa kita lakukan dengan gampang. Minimal kita butuh pengorbanan untuk menepis ego dan butuh pengorbanan waktu.
Nats yang kita baca hari ini pun menunjukkan kepada kita betapa kesabaran yang merupakan bagian kecil dari kasih ini, sangatlah penting perannya. Bahkan kemampuan bernubuat dan iman yang sempurna untuk memindahkan gunung pun tidak berguna tanpanya. Namun syukur kepada Tuhan, karena Dia yang memberi teladan kepada kita, Dia juga akan memberi kita kemampuan untuk melakukannya. Kesabaran tidak akan langsung kita lakukan dengan sempurna. Pasti ada proses yang kita jalani. Namun jika kita memiliki ketetapan hati untuk melakukannya, kita pasti akan merasakan buahnya. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|