|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“... Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.” (1 Yohanes 4:2) |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Cermin Tidak Pernah Berbohong |
|
Cermin Tidak Pernah Berbohong |
|
Senin, 02 Februari 2015 | Tema: Love In Action |
|
|
|
|
|
Cermin Tidak Pernah Berbohong |
|
1 Yohanes 4:7-21 |
|
|
|
|
|
|
“Wahai cermin, siapakah wanita yang paling cantik di dunia ini?”, tanya sang Ratu yang jahat kepada sang cermin ajaibnya. Dan sang Cermin selalu menjawab, ”Anda adalah yang tercantik dari semuanya”. Sang Ratu pun merasa puas karena tahu bahwa Cermin ajaibnya tidak pernah berkata bohong. Hari demi hari pun berlalu, Putri Salju sekarang tumbuh makin lama makin cantik, dan saat dia dewasa, kecantikannya jauh melebihi kecantikan sang Ratu sendiri. Sehingga suatu hari ketika sang Ratu bertanya kepada cerminnya, ”Cermin ajaibku, Siapa yang tercantik di antara semua?” Sang Cermin menjawab, ”Ratu, Anda cantik, tetapi Putri Salju lebih cantik dari Anda.” Itulah kira-kira sepenggal adegan dalam cerita dongeng Putri Salju dan Tujuh Kurcaci. Perhatikan baik-baik cerita di atas, meski hanya merupakan cerita dongeng, ada bagian dari kisah di atas yang merupakan fakta yang tidak terbantahkan, yaitu tentang cermin.
Cermin adalah sebuah obyek yang dapat memantulkan cahaya atau gambar yang mempertahankan kualitas aslinya sebelum bersentuhan dengannya. Singkatnya, cermin berfungsi untuk melihat refleksi sebuah benda yang dipantulkannya. Oleh karena itu...selengkapnya » |
“Wahai cermin, siapakah wanita yang paling cantik di dunia ini?”, tanya sang Ratu yang jahat kepada sang cermin ajaibnya. Dan sang Cermin selalu menjawab, ”Anda adalah yang tercantik dari semuanya”. Sang Ratu pun merasa puas karena tahu bahwa Cermin ajaibnya tidak pernah berkata bohong. Hari demi hari pun berlalu, Putri Salju sekarang tumbuh makin lama makin cantik, dan saat dia dewasa, kecantikannya jauh melebihi kecantikan sang Ratu sendiri. Sehingga suatu hari ketika sang Ratu bertanya kepada cerminnya, ”Cermin ajaibku, Siapa yang tercantik di antara semua?” Sang Cermin menjawab, ”Ratu, Anda cantik, tetapi Putri Salju lebih cantik dari Anda.” Itulah kira-kira sepenggal adegan dalam cerita dongeng Putri Salju dan Tujuh Kurcaci. Perhatikan baik-baik cerita di atas, meski hanya merupakan cerita dongeng, ada bagian dari kisah di atas yang merupakan fakta yang tidak terbantahkan, yaitu tentang cermin.
Cermin adalah sebuah obyek yang dapat memantulkan cahaya atau gambar yang mempertahankan kualitas aslinya sebelum bersentuhan dengannya. Singkatnya, cermin berfungsi untuk melihat refleksi sebuah benda yang dipantulkannya. Oleh karena itu saat kita melihat cermin yang nomal, maka yang kita lihat akan sama dengan benda aslinya. Apa yang dilihat di cermin, kurang lebih akan menyerupai benda aslinya.
Tindakan kita selama di dunia ini, tidak jauh berbeda dengan fungsi atau cara kerja cermin. Maksudnya, apa yang kita perbuat mencerminkan apa yang ada di dalam diri kita. Jika kita mengaku Allah ada di dalam diri kita, maka perbuatan kita yang akan menjadi cerminnya, yaitu dengan kita mengasihi sesama kita. Mengapa demikian? Allah yang tinggal di dalam kita telah terlebih dahulu mengasihi kita, sehingga seharusnya tindakan yang dilakukan Allah itu tercermin dalam sikap hidup keseharian kita yang seharusnya mengasihi sesama kita (ayat 10-11). Oleh karena itu, dalam setiap perbuatan kita selalu dasari dengan kasih. Saat kasih itu terlihat dan orang dapat melihat dan merasakan kasih kita, maka pada saat itu juga kita sukses sebagai pribadi yang berfungsi sebagai cermin bagi Allah. Cermin tidak pernah berbohong. Cermin akan selalu menunjukkan hal yang serupa dengan benda aslinya. Demikian jugalah kita, sebagai “Cermin Allah”, maka kita pun wajib menunjukkan “sifat” Allah yang sesungguhnya kepada orang di sekitar kita, yaitu menunjukkan kasih yang tulus kepada sesama kita. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|