|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Hiduplah dalam Roh dan Kebenaran Allah sebagai dampak hidup yang menyembah Allah.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Dampak Hidup Dalam Penyembahan |
|
Dampak Hidup Dalam Penyembahan |
|
Jumat, 27 November 2015 | Tema: Hasrat Untuk Menyembah |
|
|
|
|
|
Dampak Hidup Dalam Penyembahan |
|
Yesaya 6:1-13 |
|
|
|
|
|
|
Yesaya adalah orang biasa, tetapi hidup dekat dengan Allah dan suka menyembah kepada Allah [ayat 5]. Sekitar tahun 740 sM, Yesaya mengalami peristiwa yang sangat menarik pada dirinya. Ketika Yesaya sedang berdoa, ia mendapat penglihatan dari Allah dan diberikan perintah secara khusus untuk menyampaikan firman Allah kepada umat Tuhan yang buta, tuli dan tidak peka rohaninya. Peristiwa penglihatan yang dialaminya tersebut membawa suatu dampak yang besar dalam hidupnya.
Dampak besar tersebut antara lain: pertama, Yesaya diberi anugerah melihat diri Allah [ayat 1]. Yesaya mengalami peristiwa itu justru saat umat Tuhan sedang buta, tuli dan tidak peka rohaninya akan kuasa Allah. Pengalaman yang dialami Yesaya ini terjadi karena kepekaan rohaninya terhadap kehendak Allah. Dan kepekaan ini dia dapatkan melalui hasrat selalu menyembah Tuhan.
Kedua, Yesaya menyadari setiap kelemahan dan kekurangan dirinya [ayat 5]. Melalui panggilan Allah kepadanya, Yesaya semakin dibukahan akan kelemahan dan ketidaklayakan dirinya di hadapan Allah. Ia menyadari kenajisan dan ketidaksempurnaan dirinya. Dengan demikian Yesaya semakin dibawa untuk hidup bergantung sepenuhnya kepada Allah ...selengkapnya » |
Yesaya adalah orang biasa, tetapi hidup dekat dengan Allah dan suka menyembah kepada Allah [ayat 5]. Sekitar tahun 740 sM, Yesaya mengalami peristiwa yang sangat menarik pada dirinya. Ketika Yesaya sedang berdoa, ia mendapat penglihatan dari Allah dan diberikan perintah secara khusus untuk menyampaikan firman Allah kepada umat Tuhan yang buta, tuli dan tidak peka rohaninya. Peristiwa penglihatan yang dialaminya tersebut membawa suatu dampak yang besar dalam hidupnya.
Dampak besar tersebut antara lain: pertama, Yesaya diberi anugerah melihat diri Allah [ayat 1]. Yesaya mengalami peristiwa itu justru saat umat Tuhan sedang buta, tuli dan tidak peka rohaninya akan kuasa Allah. Pengalaman yang dialami Yesaya ini terjadi karena kepekaan rohaninya terhadap kehendak Allah. Dan kepekaan ini dia dapatkan melalui hasrat selalu menyembah Tuhan.
Kedua, Yesaya menyadari setiap kelemahan dan kekurangan dirinya [ayat 5]. Melalui panggilan Allah kepadanya, Yesaya semakin dibukahan akan kelemahan dan ketidaklayakan dirinya di hadapan Allah. Ia menyadari kenajisan dan ketidaksempurnaan dirinya. Dengan demikian Yesaya semakin dibawa untuk hidup bergantung sepenuhnya kepada Allah dalam melakukan setiap tugas panggilan-Nya. Orang yang sadar akan kelemahan dirinya di hadapan Allah, maka setiap sisi hidupnya akan sangat berharap dan bergantung pada Allah sebagai sumber kehidupan. Maka penyembahan kepada Allah bukan lagi sebagai beban melainkan sebagai sebuah kerinduan yang terus menerus ada dalam hidupnya.
Ketiga, Yesaya semakin bertanggung jawab atas pekerjaannya [ayat 9]. Yesaya sadar yang di hadapinya adalah bangsa yang tegar tengkuk, sedang tertutup mata dan telinganya secara rohani. Namun Yesaya harus menyampaikan hukuman yang akan dilakukan Allah kepada bangsanya [ayat 11-13]. Tetapi kedekatan Yesaya pada Allahlah yang membuatnya mampu melakukan tugas berat ini. Setiap orang yang hidupnya dekat dengan Allah, sebagai dampak dari hidup yang selalu menyembah, ditandai adanya sikap bertanggung jawab terhadap setiap tugas atau pekerjaannya karena ada Roh Tuhan yang menggerakkan hidupnya.
Bagaimana dengan hidup kita? Sudahkah kita memiliki kehidupan yang selalu rindu untuk menyembah Allah? Perjumpaan secara pribadi dengan Allah akan selalu kita alami jika kita selalu intim dengan Allah baik melalui doa, membaca firman, dan juga pujian penyembahan. Melalui keintiman kita secara pribadi dengan Allah, maka kita akan menjadi pribadi yang lebih kuat dan bertanggung jawab dalam setiap tantangan dan kesulitan kehidupan kita. Itu terjadi karena Allah yang selalu menyertai. Maka milikilah kehidupan yang selalu dekat dengan Allah agar Roh Allah yang memimpin hidup kita. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|