Senin, 14 Juli 2014 | Tema: The Testament Community
Dimana Pak Jon?
1 Korintus 12:12-18
Dia terlahir dengan nama Junaidi. Orang-orang memanggilnya Joned. Tapi lebih banyak yang mengenalnya sebagai Pak Jon si tukang bersih-bersih sekolah. Tugasnya beragam, mulai dari membersihkan setiap jengkal lantai sampai membetulkan atap yang bocor. Tetapi murid-murid lebih mengenalnya sebagai petugas pembersih sekolah sebab sebatang sapu hampir selalu melekat di tangannya.
Kelihatannya tak ada yang istimewa. Tak ada yang menaruh perhatian pada apa yang dilakukannya. Tak ada yang memuji-muji hasil kerjanya. Sampai suatu hari ia jatuh sakit dan harus beristirahat cukup lama. Awalnya tak ada yang sadar akan ketidakhadirannya. Lalu halaman sekolah mulai dihiasi daun-daun kering. Sampah di laci-laci meja betah sekali tinggal di sana. Kaca-kaca jendela mulai bisa ditulisi dengan jari. Dan murid-murid mulai bertanya-tanya di mana Pak Jon. Mengapa ia tidak masuk. Kapan mereka boleh menjenguknya. Pada akhirnya mereka mengerti, bukan hanya kepala sekolah dan guru-guru yang punya arti. Seorang petugas pembersih pun punya andil besar dalam proses belajar-mengajar di sekolah.
Demikian pula dengan Gereja sebagai Tubuh Kristus. Tiap-tiap anggota memiliki tempat dan peran masing-m...selengkapnya »
Dia terlahir dengan nama Junaidi. Orang-orang memanggilnya Joned. Tapi lebih banyak yang mengenalnya sebagai Pak Jon si tukang bersih-bersih sekolah. Tugasnya beragam, mulai dari membersihkan setiap jengkal lantai sampai membetulkan atap yang bocor. Tetapi murid-murid lebih mengenalnya sebagai petugas pembersih sekolah sebab sebatang sapu hampir selalu melekat di tangannya.
Kelihatannya tak ada yang istimewa. Tak ada yang menaruh perhatian pada apa yang dilakukannya. Tak ada yang memuji-muji hasil kerjanya. Sampai suatu hari ia jatuh sakit dan harus beristirahat cukup lama. Awalnya tak ada yang sadar akan ketidakhadirannya. Lalu halaman sekolah mulai dihiasi daun-daun kering. Sampah di laci-laci meja betah sekali tinggal di sana. Kaca-kaca jendela mulai bisa ditulisi dengan jari. Dan murid-murid mulai bertanya-tanya di mana Pak Jon. Mengapa ia tidak masuk. Kapan mereka boleh menjenguknya. Pada akhirnya mereka mengerti, bukan hanya kepala sekolah dan guru-guru yang punya arti. Seorang petugas pembersih pun punya andil besar dalam proses belajar-mengajar di sekolah.
Demikian pula dengan Gereja sebagai Tubuh Kristus. Tiap-tiap anggota memiliki tempat dan peran masing-masing. Bersyukurlah di bagian kita ditempatkan. Semua anggota tubuh itu penting. Jangan menyombongkan diri, jangan pula merasa rendah diri. Layanilah apa yang menjadi tugas kita. Jangan dengan terpaksa, jangan pula demi keuntungan pribadi. Gereja bisa berfungsi dengan baik apabila semua anggotanya berfungsi dengan benar sesuai bagiannya.