|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Janji Tuhan kepada orang yang dipilih dan diperintahkan mendekat untuk diam dalam di pelataran-Nya adalah kebahagiaan. |
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Dkn. Rachmat Sugianto |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Dimanakah Kebahagiaanmu? |
|
Dimanakah Kebahagiaanmu? |
|
Sabtu, 16 April 2016 | Tema: Imamat Yang Rajani |
|
|
|
|
|
Dimanakah Kebahagiaanmu? |
|
Mazmur 65:5b |
|
|
|
|
|
|
Sebuah dongeng mengangkat cerita tentang pengalaman seorang anak muda yang santun dan ramah. Ia adalah seorang anak biasa yang sangat sederhana. Tidak ada yang dapat dibanggakan secara lahiriah, namun ia dibekali dengan kecakapan-kecakapan batiniah oleh orangtuanya. Sikap yang selalu memperhatikan, ramah, suka menolong orang lain, dan gigih berjuang demi kebaikan tertanam dalam dirinya. Jiwa kepemimpinannya mulai tumbuh seiring dengan pengalamannya hidup di tengah-tengah masyarakat. Kepekaannya mulai terasah ketika bersinggungan dengan banyak orang. Dari situlah pemuda ini semakin dikenal oleh banyak orang karena kesahajaannya.
Suatu ketika semua pemuda dikumpulkan oleh kaisar untuk diseleksi menjadi salah satu pemimpin dalam kerajaan. Semua pemuda antusias mengikuti seleksi tersebut termasuk pemuda yang terkenal dengan kebaikan hatinya itu. Akhirnya terpilihlah pemuda itu menduduki salah satu posisi kepemimpinan dalam kerajaan. Hidupnya mulai menyesuaikan tatacara hidup kerajaan. Semua menjadi berubah secara lahiriah, namun kehidupan batiniahnya tetap terjaga dan dipelihara. Ia sadar bahwa ia telah dipilih dan dipercaya untuk menikmati kehidupan dalam kerajaan terseb...selengkapnya » |
Sebuah dongeng mengangkat cerita tentang pengalaman seorang anak muda yang santun dan ramah. Ia adalah seorang anak biasa yang sangat sederhana. Tidak ada yang dapat dibanggakan secara lahiriah, namun ia dibekali dengan kecakapan-kecakapan batiniah oleh orangtuanya. Sikap yang selalu memperhatikan, ramah, suka menolong orang lain, dan gigih berjuang demi kebaikan tertanam dalam dirinya. Jiwa kepemimpinannya mulai tumbuh seiring dengan pengalamannya hidup di tengah-tengah masyarakat. Kepekaannya mulai terasah ketika bersinggungan dengan banyak orang. Dari situlah pemuda ini semakin dikenal oleh banyak orang karena kesahajaannya.
Suatu ketika semua pemuda dikumpulkan oleh kaisar untuk diseleksi menjadi salah satu pemimpin dalam kerajaan. Semua pemuda antusias mengikuti seleksi tersebut termasuk pemuda yang terkenal dengan kebaikan hatinya itu. Akhirnya terpilihlah pemuda itu menduduki salah satu posisi kepemimpinan dalam kerajaan. Hidupnya mulai menyesuaikan tatacara hidup kerajaan. Semua menjadi berubah secara lahiriah, namun kehidupan batiniahnya tetap terjaga dan dipelihara. Ia sadar bahwa ia telah dipilih dan dipercaya untuk menikmati kehidupan dalam kerajaan tersebut.
Kehidupan yang hampir serupa dikatakan oleh pemazmur. Daud dalam nyanyiannya mengungkapkan betapa bahagianya ketika dia dipilih oleh Tuhan untuk mendekat dalam pelataran-Nya. Daud dengan segala kekayaannya dan kekuasaannya sebagai seorang raja tidak merasa terpuas dengan apa yang dimilikinya secara lahiriah, tetapi hatinya berbahagia ketika Tuhan memerintahkannya diam dan menikmati tempat pelataran-Nya. Pada masa itu, Daud bukanlah seorang imam yang dapat memimpin suatu ibadah secara struktural, tetapi Daud menyadari bahwa dirinya adalah imamat yang rajani, yang telah dipilih Allah untuk hidup dalam kerajaan-Nya yang penuh dengan damai sejahtera. Ia sungguh merindukan hubungan yang dekat dengan Allah sebagai wujud ucapan syukur karena berkat Tuhan atas kehidupannya. Posisi dan jabatan yang tinggi tidak membuat Daud hidup dalam kemewahan meskipun ia juga pernah jatuh dalam dosa, tetapi melalui pengalaman kehidupannya ia bangkit menunjukkan penyesalannya dan menunjukkan sikap hidup menurut kehendak Tuhan. Ia sadar bahwa dirinya adalah panutan dan imam yang diteladani oleh keluarganya, kerabatnya, bahkan rakyatnya.
Jemaat terkasih, meskipun kita bukan pendeta atau pemimpin rohani, tetapi kita tetaplah imamat yang rajani. Tuhan yang kita sembah adalah Raja di atas segala raja. Kita dipilih Tuhan sendiri dan kita diperintakan mendekat untuk diam dalam pelataran-Nya. Pelataran Tuhan itu penuh dengan sukacita dan damai sejahtera. Sebagai anak raja yang berkuasa, dimanakah letak kebahagiaan kita? Menikmati kerajaan-Nya atau menikmati kerajaan kita sendiri?
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|