|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Ditaburkan Untuk Menghasilkan Banyak Buah |
|
Ditaburkan Untuk Menghasilkan Banyak Buah |
|
Minggu, 29 Maret 2015 | Tema: Menebar Benih Kebaikan |
|
|
|
|
|
Ditaburkan Untuk Menghasilkan Banyak Buah |
|
Yohanes 12:24-26 |
|
|
|
|
|
|
Yohanes 12:24-26
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. [ayat 24]
Pada saat Presiden Abraham Lincoln meninggal, jenazahnya dibawa dari Washington menuju ke Illinois untuk dimakamkan. Pada waktu itu perjalanan menggunakan jalan darat melewati kota-kota. Pada saat melewati kota Albany, iring-iringan jenazah itu melintasi jalan utama kota dan banyak orang menyaksikannya. Di antara kerumunan orang itu ada seorang wanita kulit hitam mengangkat anak laki-lakinya setinggi mungkin sehingga bisa melihat dengan jelas iring-iringan jenazah sang presiden. Dia berkata kepada anaknya, ’Pandanglah selama mungkin anakku. Dia telah mati untukmu.’ [Catatan: Abaraham Lincoln adalah presiden Amerika yang gigih memperjuangkan persamaan hak setiap warga negara tanpa membedakan warna kulit. Dia mati karena dibunuh oleh lawan politiknya]
Kematian seorang yang me...selengkapnya » |
Yohanes 12:24-26
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. [ayat 24]
Pada saat Presiden Abraham Lincoln meninggal, jenazahnya dibawa dari Washington menuju ke Illinois untuk dimakamkan. Pada waktu itu perjalanan menggunakan jalan darat melewati kota-kota. Pada saat melewati kota Albany, iring-iringan jenazah itu melintasi jalan utama kota dan banyak orang menyaksikannya. Di antara kerumunan orang itu ada seorang wanita kulit hitam mengangkat anak laki-lakinya setinggi mungkin sehingga bisa melihat dengan jelas iring-iringan jenazah sang presiden. Dia berkata kepada anaknya, ’Pandanglah selama mungkin anakku. Dia telah mati untukmu.’ [Catatan: Abaraham Lincoln adalah presiden Amerika yang gigih memperjuangkan persamaan hak setiap warga negara tanpa membedakan warna kulit. Dia mati karena dibunuh oleh lawan politiknya]
Kematian seorang yang memperjuangkan kebenaran bukanlah akhir dari segalanya. Bahkan kematian orang tersebut merupakan awal dari tumbuhnya kebenaran yang diperjuangkan. Kematiannya dapat digambarkan seperti biji gandum yang ditanam di tanah, lalu bertumbuh menjadi tunas, dan selanjutnya menjadi tanaman yang menghasilkan buah yang berlipat kali jumlahnya.
Hari Jumat besok kita akan memperingati kematian Yesus Kristus. Kematian Yesus selalu kita peringati sebagai sebuah peristiwa yang agung, yang layak untuk selalu dikenang dan punya makna yang dalam bagi hidup kita. Yesus telah mati untuk kita. Karena kematian-Nya kita dibebaskan dari kutuk dosa dan beroleh hidup yang baru. Kematian-Nya merupakan pemberian hidup-Nya, bagai biji gandum yang ditabur di dalam tanah, lalu tumbuh dan menjadi tanaman yang menghasilkan banyak buah. Buah-buah dari pengorbanan Kristus adalah berupa jiwa-jiwa yang diselamatkan.
Sebagai pengikut Yesus kita hidup di jalan-Nya. Dia memberikan hidup-Nya untuk selalu menyampaikan kabar baik tentang Kerajaan Allah. Karena itu Dia mengekspresikan kasih Allah dengan menyembuhkan orang sakit, menolong orang yang susah dan menyatakan belas kasih kepada orang berdosa. Dia berikan hidup-Nya secara utuh.
Selamat menyambut peristiwa yang paling agung sepanjang sejarah. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|