Apakah kita bertekad memaksakan kemauan kita sendiri atau memutuskan untuk menyatakan diri dengan-Nya dalam hal kepedulian terhadap orang lain melalui doa-doa kita?
Waspadalah terhadap pemikiran bahwa doa berarti membawa simpati dan kepedulian pribadi kita ke dalam hadirat Allah lalu menuntut supaya Dia melakukan apapun yang kita minta. Kemampuan kita menghampiri Allah bergantung sepenuhnya Kepada Yesus Kristus karena Dia yang telah menanggung dosa demi menggantikan kita. “Oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus.”
Kedegilan secara rohani adalah halangan paling utama terhadap doa, karena didasarkan pada “rasa” simpatik akan hal-hal yang kita lihat di dalam diri kita dan orang lain yang menurut kita tidak membutuhkan penebusan. Kita mempunyai gagasan bahwa ada hal-hal baik dan mulia di dalam diri kita yang tidak memerlukan karya penebusan salib Kristus. Seringkali kita merasa siap dengan gagasan kita sendiri dan doa kita hanya menjadi pemujaan terhadap rasa simpatik kita sendiri. Kita berdoa, namun kita tidak menyelaraskan diri kita dengan minat dan kepedulian Allah terhadap orang lain. Ketika kita menyadari bahwa Tuhan Yesus Kristus menanggung dosa ini berarti terjadi perubahan menyeluruh terhadap semua simpati dan minat kita....selengkapnya »
Waspadalah terhadap pemikiran bahwa doa berarti membawa simpati dan kepedulian pribadi kita ke dalam hadirat Allah lalu menuntut supaya Dia melakukan apapun yang kita minta. Kemampuan kita menghampiri Allah bergantung sepenuhnya Kepada Yesus Kristus karena Dia yang telah menanggung dosa demi menggantikan kita. “Oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus.”
Kedegilan secara rohani adalah halangan paling utama terhadap doa, karena didasarkan pada “rasa” simpatik akan hal-hal yang kita lihat di dalam diri kita dan orang lain yang menurut kita tidak membutuhkan penebusan. Kita mempunyai gagasan bahwa ada hal-hal baik dan mulia di dalam diri kita yang tidak memerlukan karya penebusan salib Kristus. Seringkali kita merasa siap dengan gagasan kita sendiri dan doa kita hanya menjadi pemujaan terhadap rasa simpatik kita sendiri. Kita berdoa, namun kita tidak menyelaraskan diri kita dengan minat dan kepedulian Allah terhadap orang lain. Ketika kita menyadari bahwa Tuhan Yesus Kristus menanggung dosa ini berarti terjadi perubahan menyeluruh terhadap semua simpati dan minat kita. Doa bagi sesama berarti kita dengan sengaja mengganti rasa simpati alami kita dengan minat Allah terhadap sesama
Doa bagi sesama membuat kita tidak mempunyai waktu maupun kecenderungan untuk mendoakan “kesedihan dan belas kasihan” untuk diri kita sendiri. Kita harus menyatukan diri sepenuhnya dan menyeluruh dengan minat dan kepeduliaan Allah dalam hidup orang lain. Allah memberi kita kepekaan terhadap kehidupan orang lain sehingga menggerakkan kita untuk berdoa bagi mereka dan bukan untuk mencari kelemahan mereka.