|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Milikilah ketulusan hati yang disertai kecerdikan sehingga keberadaan kita memberkati banyak orang dan bukannya dimanfaatkan oleh orang-orang yang mencari keuntungan diri sendiri.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Domba Ditengah Serigala |
|
Domba Ditengah Serigala |
|
Sabtu, 03 Oktober 2015 | Tema: Menjangkau Yang Terhilang |
|
|
|
|
|
Domba Ditengah Serigala |
|
Roma 16:17-20 |
|
|
|
|
|
|
Siang itu sorot matahari sangat galak. Bahkan angin yang berhembus pun terasa membakar kulit. Hawa panas itu ditimpa oleh rentetan kalimat yang meletup-letup penuh emosi dari seorang kerabat yang berkunjung ke rumah kami. Penindasan berturut-turut yang dialaminya di tempat kerja benar-benar membuatnya terjepit. Bekerja dengan jujur dan lurus di antara orang-orang yang berlomba menumpuk keuntungan bagi diri sendiri benar-benar menguras tenaga dan emosi. Bentrokan, gunjingan dan fitnahan sudah menjadi menu sehari-hari.
Meskipun demikian bukan pembalasan yang dicarinya, melainkan nasihat yang baik untuk mengatasi keadaannya.
Menemukan orang yang tulus hati sungguh tidak mudah. Dari zaman ke zaman jauh lebih mudah menemukan orang yang cerdas, berbakat, berkharisma daripada orang yang tulus hatinya. Namun walaupun ketulusan hati itu merupakan sebuah keunggulan karakter yang sangat penting, masih ada hal yang harus ditambahkan kepadanya. Tuhan Yesus sendiri dalam Matius 10:16 mengatakan, ’Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.’
Hadir sebagai anak Tuhan di tengah dunia yang k...selengkapnya » |
Siang itu sorot matahari sangat galak. Bahkan angin yang berhembus pun terasa membakar kulit. Hawa panas itu ditimpa oleh rentetan kalimat yang meletup-letup penuh emosi dari seorang kerabat yang berkunjung ke rumah kami. Penindasan berturut-turut yang dialaminya di tempat kerja benar-benar membuatnya terjepit. Bekerja dengan jujur dan lurus di antara orang-orang yang berlomba menumpuk keuntungan bagi diri sendiri benar-benar menguras tenaga dan emosi. Bentrokan, gunjingan dan fitnahan sudah menjadi menu sehari-hari.
Meskipun demikian bukan pembalasan yang dicarinya, melainkan nasihat yang baik untuk mengatasi keadaannya.
Menemukan orang yang tulus hati sungguh tidak mudah. Dari zaman ke zaman jauh lebih mudah menemukan orang yang cerdas, berbakat, berkharisma daripada orang yang tulus hatinya. Namun walaupun ketulusan hati itu merupakan sebuah keunggulan karakter yang sangat penting, masih ada hal yang harus ditambahkan kepadanya. Tuhan Yesus sendiri dalam Matius 10:16 mengatakan, ’Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.’
Hadir sebagai anak Tuhan di tengah dunia yang kejam sungguh sulit. Bagai domba di tengah-tengah serigala. Bahaya selalu mengintai. Selalu terancam. Setiap saat harus waspada dan putar otak agar luput dari celaka. Ketulusan hati tanpa kecerdikan bisa mengakibatkan manusia dijadikan bulan-bulanan. Ketulusan hati tanpa kecerdikan membuat manusia mudah diperalat oleh orang-orang yang mementingkan diri sendiri [termasuk oleh mereka yang mengatasnamakan Tuhan]. Roma 16:18 menyatakan dengan jelas, ’Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.’
Di mana pun kita berada. Di lingkungan tempat tinggal, di kampus, di tempat kerja, di gereja ... milikilah ketulusan hati yang disertai kecerdikan. Karena ketulusan hati kita adalah untuk memberkati, menyuarakan kebenaran, membawa kebaikan dan sukacita. Ketulusan hati bukan untuk dimanipulasi dan diperalat oleh orang-orang yang mencari keuntungan diri sendiri. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|