Rasul Paulus menggambarkan gereja dengan simbol sebuah bangunan. Bangunan itu dibangun dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Yesus Kristus adalah batu penjuru gereja. Batu penjuru adalah dasar utama pada sudut struktur bangunan di mana ahli bangunan menetapkan suatu standar untuk tumpuan bagi seluruh dindingnya. Di dalam Yesus Kristus dibangun menjadi bangunan Bait Allah yang kudus, yang tersusun tapi di mana Allah diam di dalamnya.
Rasul Paulus melukiskan Yesus Kristus sebagai batu yang hidup yang dibuang oleh manusia, tetapi dipilih Allah menjadi batu penjuru yang mahal. Sang Batu hidup itu memberi hidup bagi orang-orang percaya yang datang kepada-Nya dan menjadikan mereka batu-batu hidup yang dipergunakan untuk membangun suatu rumah rohani atau gereja-Nya dengan tujuan ibadah dan kesaksian (1 Petrus 2:4-6, 9).
Kalau gereja digambarkan sebagai sebuah bangunan dan Yesus Kristus sebagai batu penjuru gereja, di mana posisi dan peran kita, para anggota gereja? Kita adalah batu-batu hidup yang terus disusun rapi menjadi satu kesatuan, dibangun bertumpu pada batu penjuru untuk menjadi rumah Allah yang kudus di mana Roh Allah tinggal di dalamnya. Hadirat dan kuasa-...selengkapnya »
Rasul Paulus menggambarkan gereja dengan simbol sebuah bangunan. Bangunan itu dibangun dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Yesus Kristus adalah batu penjuru gereja. Batu penjuru adalah dasar utama pada sudut struktur bangunan di mana ahli bangunan menetapkan suatu standar untuk tumpuan bagi seluruh dindingnya. Di dalam Yesus Kristus dibangun menjadi bangunan Bait Allah yang kudus, yang tersusun tapi di mana Allah diam di dalamnya.
Rasul Paulus melukiskan Yesus Kristus sebagai batu yang hidup yang dibuang oleh manusia, tetapi dipilih Allah menjadi batu penjuru yang mahal. Sang Batu hidup itu memberi hidup bagi orang-orang percaya yang datang kepada-Nya dan menjadikan mereka batu-batu hidup yang dipergunakan untuk membangun suatu rumah rohani atau gereja-Nya dengan tujuan ibadah dan kesaksian (1 Petrus 2:4-6, 9).
Kalau gereja digambarkan sebagai sebuah bangunan dan Yesus Kristus sebagai batu penjuru gereja, di mana posisi dan peran kita, para anggota gereja? Kita adalah batu-batu hidup yang terus disusun rapi menjadi satu kesatuan, dibangun bertumpu pada batu penjuru untuk menjadi rumah Allah yang kudus di mana Roh Allah tinggal di dalamnya. Hadirat dan kuasa-Nya semakin dinyatakan. Semakin banyak orang datang berhimpun dan bersekutu mempersembahkan persembahan mereka serta memberitakan perbuatan-perbuatan besar Allah di dalam Yesus Kristus Tuhan.