|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Gereja yang dipenuhi Roh Kudus adalah gereja yang tenggelam dalam kekuatan iman, pengharapan dan kasih. Dan ketiga hal itu merupakan kekuatan untuk bersaksi. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Gereja Yang Dipenuhi Roh Kudus Adalah Gereja Yang Bersaksi |
|
Gereja Yang Dipenuhi Roh Kudus Adalah Gereja Yang Bersaksi |
|
Rabu, 04 Oktober 2017 |
|
|
|
|
|
Gereja Yang Dipenuhi Roh Kudus Adalah Gereja Yang Bersaksi |
|
Kisah Rasul 2:14-18 |
|
|
|
|
|
|
Gereja yang sehat adalah gereja yang dipenuhi Roh Kudus. Gereja yang dipenuhi oleh Roh Kudus tidaklah ditentukan oleh berapa kali setahun ia menyelenggarakan Kebaktian Kebangunan Rohani. Bukan juga oleh kemampuannya melakukan kesembuhan ilahi. Atau apakah jemaatnya mampu ber-glosolali [bahasa lidah]. Terhadap semua itu memang tidak salah bahkan ada yang merupakan salah satu tanda bahwa Roh Kudus bekerja, namun demikian janganlah itu kita pandang sebagai bukti penampakkan karya Roh Kudus yang paling hakiki. Sebab ada ciri-ciri lain yang jauh lebih asasi. Adapun ciri-ciri Gereja yang dipenuhi Roh Kudus di antaranya:
Pertama, gereja yang dipenuhi oleh Roh Kudus adalah gereja yang bersaksi [Kis 2:14-18]. Para Rasul bersaksi dengan berani di tengah banyak orang yang bisa saja mengancamnya setiap saat. Mereka bersaksi bukan terutama karena mau, tetapi karena mau tak mau. Roh Kudus akan menjadi suatu kekuatan yang mendesak-desak dan tak tertahankan dari dalam. Bila Roh Kudus bekerja, maka hati kita akan dipenuhi oleh sukacita yang luar biasa. Dan bila benar-benar sukacita, maka dengan sendirinya kita akan merasa terdorong un...selengkapnya » |
Gereja yang sehat adalah gereja yang dipenuhi Roh Kudus. Gereja yang dipenuhi oleh Roh Kudus tidaklah ditentukan oleh berapa kali setahun ia menyelenggarakan Kebaktian Kebangunan Rohani. Bukan juga oleh kemampuannya melakukan kesembuhan ilahi. Atau apakah jemaatnya mampu ber-glosolali [bahasa lidah]. Terhadap semua itu memang tidak salah bahkan ada yang merupakan salah satu tanda bahwa Roh Kudus bekerja, namun demikian janganlah itu kita pandang sebagai bukti penampakkan karya Roh Kudus yang paling hakiki. Sebab ada ciri-ciri lain yang jauh lebih asasi. Adapun ciri-ciri Gereja yang dipenuhi Roh Kudus di antaranya:
Pertama, gereja yang dipenuhi oleh Roh Kudus adalah gereja yang bersaksi [Kis 2:14-18]. Para Rasul bersaksi dengan berani di tengah banyak orang yang bisa saja mengancamnya setiap saat. Mereka bersaksi bukan terutama karena mau, tetapi karena mau tak mau. Roh Kudus akan menjadi suatu kekuatan yang mendesak-desak dan tak tertahankan dari dalam. Bila Roh Kudus bekerja, maka hati kita akan dipenuhi oleh sukacita yang luar biasa. Dan bila benar-benar sukacita, maka dengan sendirinya kita akan merasa terdorong untuk membagikan dan menceritakannya kepada orang lain.
Kedua, gereja yang dipenuhi Roh Kudus adalah gereja yang beriman, berharap dan mengasihi. Inilah tiga karunia Roh Kudus yang paling utama. Para Rasul bersaksi karena ingin supaya banyak bangsa yang bertobat menerima Yesus sebagai Tuhan. Demikian juga dengan rasul Paulus dalam pelayanannya menyala-nyala memberitakan injil, “demikian tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan, dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih” [1 Kor. 13:13]. Beriman berarti ia berserah diri sepenuhnya kepada Allah. Dan inilah yang justru memberikan kepadanya sikap yang tak kenal menyerah. Beriman berarti ia mempercayakan diri sepenuhnya kepada Allah. Inilah yang justru memberikan kepadanya sikap percaya diri yang tak kenal kalah. Berharap berarti ia berani berjalan ke depan, bukan hanya terus menoleh ke belakang. Berharap berarti ia berani terus maju ke depan dan tidak tertelan dengan kenyataan. Terus mencari kemungkinan-kemungkinan baru, tidak hanya meneruskan kebiasaan-kebiasaan lama. Mengasihi berarti menerjemahkan baik iman maupun pengharapannya itu dalam sikap dan tindakan nyata terhadap sesama. Sikap kesetiakawanan yang penuh, kepedulian yang tulus, membuka hati dan mengulurkan tangan. Saling berbagi dan membagi.
Kalau gereja benar-benar mengasihi sekelilingnya dengan kuasa Roh Kudus mungkin Komisi Pengabaran Injil tak perlu lagi. Kasih itu sendiri yang akan menjadi kesaksian yang paling otentik dan paling efektif. Dengan kuasa pertolongan Roh Kudus tentunya.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|