|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Haleluya |
|
Haleluya |
|
Minggu, 29 November 2015 | Tema: Hasrat Untuk Menyembah |
|
|
|
Mazmur 150
Haleluya!
Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya!
Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!
Kata “Haleluya” sebenarnya adalah sebuah frasa, yang terdiri dari dua kata, “Halelu-“ yang berarti “pujilah” dan “-Yah” yang merupakan kependekan dari “Yahweh” yaitu nama Tuhan. Haleluya adalah sebuah perintah, seruan atau ajakan untuk memuji Tuhan yang Maha kuasa.
Kata Haleluya dipakai hanya di dua kitab dari Alkitab kita, yaitu di kitab Mazmur dan kitab Wahyu. Dalam kitab Mazmur,Haleluya muncul di beberapa pasal dan selalu ada di awal atau akhir dari sebuah pasal, mengawali dan menutup sebuah syair pujian. Di kitab Mazmur, Haleluya berhubungan dengan kebesaran Tuhan sebagai Pencipta dan Penguasa alam semesta.Dalam kitab Wahyu, Haleluya hanya muncul di pasal 19. Di kitab Wahyu Haleluya berhubungan dengan kemenangan Tuhan Yesus atas kuasa kejahatan.Maknanya, sepanjang kita hidup di dunia kita harus memuji Tuhan. Dan di dalam kekekalan nanti kita akan senantiasa memuj...selengkapnya » |
Mazmur 150
Haleluya!
Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya!
Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!
Kata “Haleluya” sebenarnya adalah sebuah frasa, yang terdiri dari dua kata, “Halelu-“ yang berarti “pujilah” dan “-Yah” yang merupakan kependekan dari “Yahweh” yaitu nama Tuhan. Haleluya adalah sebuah perintah, seruan atau ajakan untuk memuji Tuhan yang Maha kuasa.
Kata Haleluya dipakai hanya di dua kitab dari Alkitab kita, yaitu di kitab Mazmur dan kitab Wahyu. Dalam kitab Mazmur,Haleluya muncul di beberapa pasal dan selalu ada di awal atau akhir dari sebuah pasal, mengawali dan menutup sebuah syair pujian. Di kitab Mazmur, Haleluya berhubungan dengan kebesaran Tuhan sebagai Pencipta dan Penguasa alam semesta.Dalam kitab Wahyu, Haleluya hanya muncul di pasal 19. Di kitab Wahyu Haleluya berhubungan dengan kemenangan Tuhan Yesus atas kuasa kejahatan.Maknanya, sepanjang kita hidup di dunia kita harus memuji Tuhan. Dan di dalam kekekalan nanti kita akan senantiasa memuji Tuhan.
Khususnya di Mazmur pasal 150, perintah memuji Tuhan tertuju kepada segala makhluk, segala yang bernafas, segala yang diciptakan Tuhan. Karena Tuhan adalah Raja yang mahakuasa, maka segala makhluk harus menundukkan diri di hadapan-Nya. Tidak peduli apakah dia seorang rakyat biasa atau seorang penguasa, baik dia seorang miskin atau seorang kaya, pria maupun wanita, semua yang bernafas patut memberikan hormat pengagungan untuk Dia sang Pencipta.
Menurut Mazmur 150 ini memuji Tuhan harus dilakukan dengan berbagai macam cara dan menggunakan berbagai macam sarana. Memuji Tuhan bisa dilakukan dengan nyanyian, tari-tarian, dan permainan alat-alat musik. Ada berbagai alat musik yang disebutkan. Ada alat musik tiup: sangkakala, seruling. Ada alat musik yang dipetik: gambus dan kecapi. Ada alat musik tabuh: rebana dan ceracap. Keragaman alat musik itu menunjukkan adanya keragaman kemampuan manusia untuk menciptakan harmoni musik yang indah.
Jemaat Tuhan, setiap kali kita beribadah kita memuji Tuhan. Kita melakukan perintah ini, yaitu memuji Tuhan dengan sukacita dan dengan segenap kemampuan kita. Haleluya. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|