|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“Hamba yang berhasil dalam melayani harus tetap menunjukan karakter yang tekun dan setia dalam melayani, meskipun harus melewati batu ujian yang berat.”
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Hamba Yang Setia Melayani |
|
Hamba Yang Setia Melayani |
|
Selasa, 01 September 2015 | Tema: Pribadi Unggul |
|
|
|
|
|
Hamba Yang Setia Melayani |
|
Kisah Para Rasul 20:17-18 |
|
|
|
|
|
|
Pak Kasno adalah alumni salah satu sekolah teologia yang berada di lereng gunung Lawu. Oleh almamaternya, ia ditugaskan di salah sebuah gereja yang ada di lereng gunung Merapi. Pada awal mula perintisan pelayanan, ia mendapatkan berbagai macam tantangan dan perlakuan yang tidak nyaman dari sekelompok orang yang memang tidak menyukai kehadirannya di daerah itu. Di sisi lain jemaat yang dilayani juga mengalami proses perubahan dari kebiasaan hidup berdasarkan tradisi kepada kebiasaan hidup berdasarkan kebenaran iman Kristen. Dengan semangat hati yang mengasihi jiwa-jiwa dan kesetiaan dalam melayani, pada akhirnya ia bisa melewati pergumulan itu, bahkan pelayanannya membuahkan hasil. Ada banyak jiwa baru yang percaya Yesus, para pelayan dan aktivis gerejanya semakin setia melayani Tuhan. Gereja yang dirintisnya menjadi semakin berkembang. Hal itu tidak lepas dari keteladanan dan kesetiaan pak Kasno dalam melayani, meskipun harus melalui berbagai macam kesulitan di lapangan.
Renungan kita pagi ini berbicara tentang apa yang telah dilakukan oleh Rasul Paulus dalam pelayanan di jemaat Efesus. Apa yang disampaikan Rasul Paulus memberikan pembelajaran kepada kita tentang sikap hidup dan karakter seorang pelayan Tuhan dalam pelayanan dan kehidupan sehari-hari. Ayat 19-21 memb...selengkapnya » |
Pak Kasno adalah alumni salah satu sekolah teologia yang berada di lereng gunung Lawu. Oleh almamaternya, ia ditugaskan di salah sebuah gereja yang ada di lereng gunung Merapi. Pada awal mula perintisan pelayanan, ia mendapatkan berbagai macam tantangan dan perlakuan yang tidak nyaman dari sekelompok orang yang memang tidak menyukai kehadirannya di daerah itu. Di sisi lain jemaat yang dilayani juga mengalami proses perubahan dari kebiasaan hidup berdasarkan tradisi kepada kebiasaan hidup berdasarkan kebenaran iman Kristen. Dengan semangat hati yang mengasihi jiwa-jiwa dan kesetiaan dalam melayani, pada akhirnya ia bisa melewati pergumulan itu, bahkan pelayanannya membuahkan hasil. Ada banyak jiwa baru yang percaya Yesus, para pelayan dan aktivis gerejanya semakin setia melayani Tuhan. Gereja yang dirintisnya menjadi semakin berkembang. Hal itu tidak lepas dari keteladanan dan kesetiaan pak Kasno dalam melayani, meskipun harus melalui berbagai macam kesulitan di lapangan.
Renungan kita pagi ini berbicara tentang apa yang telah dilakukan oleh Rasul Paulus dalam pelayanan di jemaat Efesus. Apa yang disampaikan Rasul Paulus memberikan pembelajaran kepada kita tentang sikap hidup dan karakter seorang pelayan Tuhan dalam pelayanan dan kehidupan sehari-hari. Ayat 19-21 memberikan kesan bahwa Rasul Paulus sangat setia dan konsisten dalam melayani jemaat Efesus meskipun harus melalui berbagai macam tantangan yang sangat berat. Di samping itu Rasul Paulus tidak pernah melalaikan tugas utamanya, yaitu “memberitakan Injil”. Di ayat 21-26, Rasul Paulus menyaksikan tentang ketaatan dan kepatuhan dirinya kepada pimpinan Roh Kudus dalam pelayanan. Sehingga berani berkata bahwa dirinya bersih dan tidak bersalah kepada siapapun. Hal ini tentu saja sejalan dengan pesan Tuhan Yesus kepada para murid-Nya dalam Matius 20:25-28, yaitu tentang sikap dan karakter seorang pemimpin yang berhati hamba. Hal inilah yang menjadi kunci pokok keberhasilan Rasul Paulus maupun siapa saja yang terlibat dalam pelayanan di dalam jemaat.
Bagaimana dengan pelayanan kita di tengah jemaat saat ini? Sudahkah kita memiliki sikap dan karakter sebagaimana yang Tuhan Yesus kehendaki dan seperti yang Rasul Paulus teladankan kepada kita? Jika kita ingin berhasil dan menjadi berkat dalam pelayanan, marilah kita memiliki sikap hati dan karakter sebagai hamba [pelayan] di tengah jemaat. Bukan sikap dan karakter seorang hamba menurut ukuran diri sendiri, tetapi menurut ukuran yang Tuhan Yesus telah tetapkan bagi kita semua. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|