|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Solusi dari Allah hanyalah sejauh doa. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Harap Tenang |
|
Harap Tenang |
|
Sabtu, 04 Maret 2017 |
|
|
|
|
|
Harap Tenang |
|
Mazmur 62:2-9 |
|
|
|
|
|
|
Tulisan “HARAP TENANG” pada waktu yang lalu banyak kita jumpai di kantor-kantor, di ruang tunggu praktek dokter dan di rumah sakit. Tentunya tulisan itu dipasang sebagai public notice dengan harapan di dalam tenang ada keteduhan, ada kesejukan hati. Dan itu akan memberi kenyamanan kerja, kenyamanan pasien yang menunggu panggilan dokter untuk diperiksa. Sekarang tulisan itu sulit kita temukan.
Dalam gedung gereja kita yang lama, di kiri kanan mimbar dipasang tulisan: “DIAM & BERDOA, TUHAN HADIR”. Tulisan itu cukup memberkati jemaat, mereka masuk ruang ibadah, duduk, diam dan berdoa menikmati kehadiran Tuhan sambil menunggu kebaktian dimulai. Bahkan di hari-hari biasa, pagi hari, tidak ada kebaktian, ada jemaat yang datang, duduk sendiri di depan mimbar berdiam diri berdoa. Entah apa yang mereka sampaikan kepada Tuhan tidak ada orang yang yang tahu tapi saya yakin Tuhan hadir menjamah mereka. Firman Tuhan [1 Petrus 4:7] menasihatkan “kuasailah diri, jadilah ten...selengkapnya » |
Tulisan “HARAP TENANG” pada waktu yang lalu banyak kita jumpai di kantor-kantor, di ruang tunggu praktek dokter dan di rumah sakit. Tentunya tulisan itu dipasang sebagai public notice dengan harapan di dalam tenang ada keteduhan, ada kesejukan hati. Dan itu akan memberi kenyamanan kerja, kenyamanan pasien yang menunggu panggilan dokter untuk diperiksa. Sekarang tulisan itu sulit kita temukan.
Dalam gedung gereja kita yang lama, di kiri kanan mimbar dipasang tulisan: “DIAM & BERDOA, TUHAN HADIR”. Tulisan itu cukup memberkati jemaat, mereka masuk ruang ibadah, duduk, diam dan berdoa menikmati kehadiran Tuhan sambil menunggu kebaktian dimulai. Bahkan di hari-hari biasa, pagi hari, tidak ada kebaktian, ada jemaat yang datang, duduk sendiri di depan mimbar berdiam diri berdoa. Entah apa yang mereka sampaikan kepada Tuhan tidak ada orang yang yang tahu tapi saya yakin Tuhan hadir menjamah mereka. Firman Tuhan [1 Petrus 4:7] menasihatkan “kuasailah diri, jadilah tenang supaya kamu dapat berdoa”.
Daud adalah manusia yang sarat dengan masalah. Lebih-lebih sejak ia diurapi menjadi raja menggantikan Saul. Karena iri hati Saul, Daud ada dalam kejaran pedang, diburu, terancam bahaya maut, kesesakan dan ketakutan bertubi-tubi datang dalam hidupnya. Daud mendapatkan ketenangan sewaktu ia datang pada Allah yang hidup mencurahkan segala isi hatinya.
Masalah datang setiap saat dalam hidup kita tanpa diundang. Tetap saja rasa panik dan bingung lebih cepat menyergap kita daripada ide cemerlang untuk mengatasi masalah itu. Semua itu hal yang wajar dan manusiawi tapi perlu kita ingat bahwa kita punya tempat yang tepat untuk mencurahkan semua gundah gulana kegalauan hati kita. Harap tenang, hampiri Allah, sapalah Dia dalam doa. Allah mengerti apa yang sedang terjadi. Dia sudah mempersiapkan jalan keluar bagi kita. Datang, sujud di hadapan-Nya dan berdoa. Mintalah dan terimalah kelegaan dari-Nya.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|