|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Natal bukan sekedar dekorasi yang indah , yang datang dan pergi di setiap akhir tahun dalam hidup kita. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Hati Para Gembala1 |
|
Hati Para Gembala1 |
|
Rabu, 19 Desember 2018 |
|
|
|
|
|
Hati Para Gembala1 |
|
Lukas 2:8-20 |
|
|
|
|
|
|
Manusia cenderung melihat penampilan luar. Segala sesuatu dilihat, dinilai, diukur dari apa yang nampak kasat mata. Tidak demikian dengan Tuhan. Tuhan melihat hati orang-orang yang datang kepadaNya. Hati memang tidak nampak oleh mata tapi dampaknya luar biasa.
Bagaimana hati para gembala ketika seorang malaikat Tuhan datang mengunjungi mereka dan sinar kemuliaan Allah meliputi mereka? Mereka mendengar berita bahwa Sang Juru Selamat sudah lahir. Pertama, Hati yang sangat takut. Ini sesuatu yang alami. Ketakutan bisa datang saat ada lawatan makhluk surgawi. Namun tidak tetap takut, hati mereka berubah menjadi sukacita. Kedua, hati yang percaya. Mereka mendengar pesan malaikat dan tidak nempertanyakannya. Hal ini menunjukkan percaya yang tulus. Kadang-kadang kita perlu bersikap kritis tapi Firman Tuhan tidak petlu dikritisi karena Firman itu benar adanya. Yang harus kita lakukan adalah mempercayainya. Ketiga, hati yang rindu. Setelah mendengar berita sukacita itu, mereka segera cepat-cepat berangkat ke Betlehem menjumpai bayi Yesus yang terbaring dalsm palungan. Tindakan mereka menunjukkan hati yang rindu melihat dan mengalami penggenapan janji Allah. Keempat, hati yang versyukur. Setelah berjumpa dengan bayi Yesus, mereka kembali , mereka memuji dan memuliakan Allah. M...selengkapnya » |
Manusia cenderung melihat penampilan luar. Segala sesuatu dilihat, dinilai, diukur dari apa yang nampak kasat mata. Tidak demikian dengan Tuhan. Tuhan melihat hati orang-orang yang datang kepadaNya. Hati memang tidak nampak oleh mata tapi dampaknya luar biasa.
Bagaimana hati para gembala ketika seorang malaikat Tuhan datang mengunjungi mereka dan sinar kemuliaan Allah meliputi mereka? Mereka mendengar berita bahwa Sang Juru Selamat sudah lahir. Pertama, Hati yang sangat takut. Ini sesuatu yang alami. Ketakutan bisa datang saat ada lawatan makhluk surgawi. Namun tidak tetap takut, hati mereka berubah menjadi sukacita. Kedua, hati yang percaya. Mereka mendengar pesan malaikat dan tidak nempertanyakannya. Hal ini menunjukkan percaya yang tulus. Kadang-kadang kita perlu bersikap kritis tapi Firman Tuhan tidak petlu dikritisi karena Firman itu benar adanya. Yang harus kita lakukan adalah mempercayainya. Ketiga, hati yang rindu. Setelah mendengar berita sukacita itu, mereka segera cepat-cepat berangkat ke Betlehem menjumpai bayi Yesus yang terbaring dalsm palungan. Tindakan mereka menunjukkan hati yang rindu melihat dan mengalami penggenapan janji Allah. Keempat, hati yang versyukur. Setelah berjumpa dengan bayi Yesus, mereka kembali , mereka memuji dan memuliakan Allah. Mereka adalah orang-orang sederhana tapi mereka memperoleh anugerah Allah yang luar biasa sebagai orang-orang pertama yang datang menjumpai bayi Yesus.
Bagaimana dengan hati kita di natal tahun ini? Masih adakah: Hati yang takut akan Tuhan, hati yang percaya dengan tulus, hati yang rindu mengalami penggenapan janji Tuhan, hati yang selalu bersyukur kepada-Nya. Natal pertama sudah lama lewat, natal-natal berikutnya kita jelang, kita tidak tahu kapan natal terakhir akan datang. Pastikan, kita tetap ada dengan hati yang benar di hadapan Tuhan.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|