|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“Hidup yang berkenan di hadapan Allah dimulai dengan menjaga kebersihan, kemurnian, dan kesucian hati kita, karena di situlah akan terpancar air kehidupan dan kebahagiaan hidup kita.”
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Hati Suci Berkenan Di Hadapan Allah |
|
Hati Suci Berkenan Di Hadapan Allah |
|
Rabu, 08 April 2015 | Tema: Berkenan Di Hati Tuhan |
|
|
|
|
|
Hati Suci Berkenan Di Hadapan Allah |
|
Matius 5:8 |
|
|
|
|
|
|
Ada seorang pegawai di salah satu perusahaan dipercaya menangani bagian pengadaan barang bagi kepentingan operasional perusahaan. Tentu saja dia selalu berhadapan dengan para suplier barang yang ingin memasukkan produknya ke perusahaan tersebut. Bagian ini memang terkenal basah dan penuh liku-liku. Suatu saat iai membeli barang dengan jumlah yang sangat besar dan mendapatkan potongan harga sampai 25 %. Setelah proses pembelian dan pembayaran selesai, si pemasok barang berkata, “Pak, apakah kwitansinya ditulis sesuai harga kesepakatan semula sehingga diskon tidak dicantumkan. Dan potongan harganya menjadi hak Bapak. Lumayan loh, bisa beli satu mobil Avanza terbaru.” Si Bapak menjawab, “Tulis saja sesuai dengan harga yang perusahaan harus bayar.” Meskipun bapak tersebut bisa melakukannya tanpa diketahui orang lain, namun hatinya tetap teguh dan tak tergoda.
Kisah ini mengingatkan kita bahwa hati adalah tempat pikiran dan jiwa manusia bergumul atau berperang dalam menghadapi kebenaran dan kejahatan. Hati selalu dekat dengan godaan dan cobaan untuk hidup takut dan taat kepada Allah dan Firman-Nya atau tidak. Apabila seseorang gagal dalam memelihara hatinya tetap bersih d...selengkapnya » |
Ada seorang pegawai di salah satu perusahaan dipercaya menangani bagian pengadaan barang bagi kepentingan operasional perusahaan. Tentu saja dia selalu berhadapan dengan para suplier barang yang ingin memasukkan produknya ke perusahaan tersebut. Bagian ini memang terkenal basah dan penuh liku-liku. Suatu saat iai membeli barang dengan jumlah yang sangat besar dan mendapatkan potongan harga sampai 25 %. Setelah proses pembelian dan pembayaran selesai, si pemasok barang berkata, “Pak, apakah kwitansinya ditulis sesuai harga kesepakatan semula sehingga diskon tidak dicantumkan. Dan potongan harganya menjadi hak Bapak. Lumayan loh, bisa beli satu mobil Avanza terbaru.” Si Bapak menjawab, “Tulis saja sesuai dengan harga yang perusahaan harus bayar.” Meskipun bapak tersebut bisa melakukannya tanpa diketahui orang lain, namun hatinya tetap teguh dan tak tergoda.
Kisah ini mengingatkan kita bahwa hati adalah tempat pikiran dan jiwa manusia bergumul atau berperang dalam menghadapi kebenaran dan kejahatan. Hati selalu dekat dengan godaan dan cobaan untuk hidup takut dan taat kepada Allah dan Firman-Nya atau tidak. Apabila seseorang gagal dalam memelihara hatinya tetap bersih di hadapan Allah, maka hati itu akan terus menerus menjadi pendakwa di sepanjang hidup atas ketidakjujuran dan ketidakbenaran yang telah dilakukan.
Matius 5:8 merupakan bagian dari ucapan bahagia yang diajarkan Tuhan Yesus sebagai rahasia kehidupan berbahagia baik dalam dunia kerja, pelayanan, maupun keluarga. Salah satunya, hidup berbahagia dan berkenan kepada Allah harus di mulai dari hati yang suci, hati yang bersih. Tanpa hati yang suci di hadapan Allah, maka kehidupan sebaik apapun dan pekerjaan sehebat apapun tidak akan berkenan kepada Allah.
Seorang yang suci hatinya akan selalu peka terhadap pimpinan Roh Kudus dan suara Allah. Kepekaan ini menghasilkan kehidupan yang berkenan di hadapan manusia dan Allah. Inilah integritas hidup yang tidak diragukan lagi sebab dalam dirinya telah tertanam prinsip hidup jujur dan bersih, meskipun harus melewati berbagai macam godaan hidup. Akan ada kepuasan dan kebahagian tersendiri ketika berhasil mencapainya. Bagaimana dengan hati kita saat ini? Apakah tetap terpelihara kesuciannya, ataukah mulai tercemari oleh banyak kotoran? Marilah kita terus berdoa supaya hati kita tetap terjaga kemurniannya, kebersihannya, dan kesuciannya sehingga hidup kita berkenan di hadapan Allah. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|