Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. (Efesus 4:32)
Jumat, 21 November 2014 | Tema: Forgiven to Forgive
Hati Yang Penuh Pengampunan
Kolose 3:13-16
Seorang wanita aktivis sebuah gereja mempunyai suami yang gemar berjudi dan minuman keras. Hampir setiap hari pulang sampai larut malam dan menjelang pagi. Dia setia menunggu suaminya pulang walaupun seringkali tiba di rumah dalam keadaan mabuk, marah-marah dan tidak jarang memukulinya. Dengan sabar dia melayani suaminya dengan membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaiannya. Pagi harinya setelah pengaruh alkoholnya hilang, suaminya meminta maaf kepadanya atas kejadian semalam. Dengan ikhlas dia mengampuni suaminya. Malam harinya terjadi lagi seperti malam sebelumnya. Hal ini berulang terus menerus dan dia tetap mengampuni suaminya. Ketika seorang ibu bertanya kepadanya mengapa dia sangat sabar dan tidak bosan mengampuni, dia berkata, ”Tuhan telah lebih dahulu mengampuni saya dan tidak pernah jemu mengampuni, sudah selayaknya saya meneladani-Nya.”
Tuhan menghendaki kita sabar terhadap orang lain dan mengampuni kesalahannya, seperti Tuhan telah mengampuni kita. Hal itu bisa terjadi apabila kita mengenakan kasih Allah dalam hidup kita dan damai sejahtera-Nya memerintah dalam hati kita. Yang merupakan dampak dari firman Tuhan dengan segala kekayaaannya diam di dalam hidup ...selengkapnya »
Seorang wanita aktivis sebuah gereja mempunyai suami yang gemar berjudi dan minuman keras. Hampir setiap hari pulang sampai larut malam dan menjelang pagi. Dia setia menunggu suaminya pulang walaupun seringkali tiba di rumah dalam keadaan mabuk, marah-marah dan tidak jarang memukulinya. Dengan sabar dia melayani suaminya dengan membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaiannya. Pagi harinya setelah pengaruh alkoholnya hilang, suaminya meminta maaf kepadanya atas kejadian semalam. Dengan ikhlas dia mengampuni suaminya. Malam harinya terjadi lagi seperti malam sebelumnya. Hal ini berulang terus menerus dan dia tetap mengampuni suaminya. Ketika seorang ibu bertanya kepadanya mengapa dia sangat sabar dan tidak bosan mengampuni, dia berkata, ”Tuhan telah lebih dahulu mengampuni saya dan tidak pernah jemu mengampuni, sudah selayaknya saya meneladani-Nya.”
Tuhan menghendaki kita sabar terhadap orang lain dan mengampuni kesalahannya, seperti Tuhan telah mengampuni kita. Hal itu bisa terjadi apabila kita mengenakan kasih Allah dalam hidup kita dan damai sejahtera-Nya memerintah dalam hati kita. Yang merupakan dampak dari firman Tuhan dengan segala kekayaaannya diam di dalam hidup kita.
Saat ini mungkin hati kita penuh dengan kejengkelan ataupun kemarahan terhadap orang yang menyakiti hati kita. Telah berulang kali kita mengampuninya, tetapi terus menerus perbuatan menyakitkan hati dilakukannya. Penuhilah hidup kita dengan firman Tuhan yang senantiasa kita baca dan renungkan sehingga damai sejahtera Allah diam di dalam hati kita. Dengan demikian kasih Allah akan nyata dalam hidup kita dan hati kita akan penuh dengan pengampunan. Sehingga kita tidak akan jemu untuk mengampuni siapa saja yang menyakiti hati kita.