|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Perseteruan akan membawa kehancuran, tetapi perdamaian akan membangun kesatuan dan kerukunan. Oleh sebab itu berusahalah hidup damai dengan semua orang. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Hidup Berdamai |
|
Hidup Berdamai |
|
Selasa, 18 November 2014 | Tema: Forgiven to Forgive |
|
|
|
|
|
Hidup Berdamai |
|
Roma 12:18 |
|
|
|
|
|
|
Selama satu bulan lebih kita disuguhi perseteruan di parlemen (DPR) antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP). Perseteruan itu muncul ketika pemilihan ketua dan wakil, baik di DPR maupun MPR yang disapu bersih oleh KMP yang jumlah anggotanya lebih banyak. Merasa aspirasinya tidak didengar dan diperlakukan tidak adil, maka KIH bereaksi keras. Dan puncak dari konflik tersebut, kubu KIH membentuk pimpinan DPR tandingan. Tetapi beberapa hari terakhir, melalui lobi-lobi yang intensif yang dilakukan oleh ketua DPR kepada kedua belah pihak, maka terjadilah kesepakatan-kesepakatan. Dan nampaknya beberapa hari ke depan akan terwujudlah islah kedua belah kubu yang selama ini berseteru.
Islah berarti usaha rekonsiliasi atau perdamaian dua kubu yang berseteru atau memiliki pandangan yang berbeda. Allah kita adalah Allah yang aktif mengusahakan perdamaian. 2 Korintus 5:18-19 menunjukkan bahwa yang berinisiatif dan proaktif mengusahakan perdamaian dari perseteruan antara Allah dan manusia karena dosa adalah Allah sendiri. Dan manusia sebagai pihak yang menerima perdamaian itu. Roma 5:11 menyatakan: “Sebab oleh Dia (Yesus Kristus) kita menerima pendamaian it...selengkapnya » |
Selama satu bulan lebih kita disuguhi perseteruan di parlemen (DPR) antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP). Perseteruan itu muncul ketika pemilihan ketua dan wakil, baik di DPR maupun MPR yang disapu bersih oleh KMP yang jumlah anggotanya lebih banyak. Merasa aspirasinya tidak didengar dan diperlakukan tidak adil, maka KIH bereaksi keras. Dan puncak dari konflik tersebut, kubu KIH membentuk pimpinan DPR tandingan. Tetapi beberapa hari terakhir, melalui lobi-lobi yang intensif yang dilakukan oleh ketua DPR kepada kedua belah pihak, maka terjadilah kesepakatan-kesepakatan. Dan nampaknya beberapa hari ke depan akan terwujudlah islah kedua belah kubu yang selama ini berseteru.
Islah berarti usaha rekonsiliasi atau perdamaian dua kubu yang berseteru atau memiliki pandangan yang berbeda. Allah kita adalah Allah yang aktif mengusahakan perdamaian. 2 Korintus 5:18-19 menunjukkan bahwa yang berinisiatif dan proaktif mengusahakan perdamaian dari perseteruan antara Allah dan manusia karena dosa adalah Allah sendiri. Dan manusia sebagai pihak yang menerima perdamaian itu. Roma 5:11 menyatakan: “Sebab oleh Dia (Yesus Kristus) kita menerima pendamaian itu.”
Prinsip tersebut mengajarkan kepada kita untuk selalu aktif mengusahakan perdamaian dengan siapa saja seperti halnya nats bacaan kita hari ini. “Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!” Memang perdamaian hanya akan terjadi jika kedua belah pihak yang berseteru bersedia didamaikan. Tidak mungkin perdamaian hanya dilakukan oleh satu pihak, sedangkan pihak yang lain menolak. Tetapi kita diajarkan berusaha aktif untuk berdamai dengan siapa saja. Tidak patah semangat untuk mengusahakannya. Tidak peduli seberapa besar penolakan yang terjadi, yang penting dari pihak kita tetap membuka diri untuk berdamai. Oleh sebab itu ketika kita melakukan kesalahan atau merugikan orang lain hendaknya bersedia meminta maaf atau meminta ampun. Dan jika orang lain melakukan kesalahan atau merugikan kita, hendaklah kita bersedia memberi maaf atau memberi ampunan. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|