|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. [1 Korintus 13:4-5] |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Hidup Dalam Kasih |
|
Hidup Dalam Kasih |
|
Kamis, 19 Februari 2015 | Tema: Love In Action |
|
|
|
|
|
Hidup Dalam Kasih |
|
Efesus 5:1-5 |
|
|
|
|
|
|
Sebuah toko yang tidak begitu besar sangat ramai dikunjungi pembeli dibanding toko-toko di sekitarnya yang jauh lebih besar. Bukan karena barang-barang di toko itu dijual lebih murah dibanding toko lainnya, tetapi karena pelayanannya. Pemilik toko, seorang aktivis sebuah gereja, melatih semua karyawan agar melayani pembeli dengan ramah walaupun orang tersebut sangat menjengkelkan dan tidak jadi membeli setelah semua barang porak poranda.
Suatu ketika ada seorang pria dengan pakaian kumal masuk ke toko dan ingin membeli sebuah barang yang cukup mahal harganya. Karyawan toko kuatir dia tidak bisa bayar. Pemilik toko mendekati dan melayaninya dengan ramah, si pembeli membayar dengan beberapa tumpuk uang ribuan. Setelah si pembeli pulang, dia berkata kepada karyawan-karyawannya: “Layanilah pembeli siapapun dia, jangan memandang penampilannya. Layanilah mereka dengan kasih seperti kepada Tuhan.”
Tuhan ingin setiap anak-Nya hidup di dalam kasih seperti kasih Kristus yang rela berkorban bagi manusia. Hidup dalam kasih dinyata...selengkapnya » |
Sebuah toko yang tidak begitu besar sangat ramai dikunjungi pembeli dibanding toko-toko di sekitarnya yang jauh lebih besar. Bukan karena barang-barang di toko itu dijual lebih murah dibanding toko lainnya, tetapi karena pelayanannya. Pemilik toko, seorang aktivis sebuah gereja, melatih semua karyawan agar melayani pembeli dengan ramah walaupun orang tersebut sangat menjengkelkan dan tidak jadi membeli setelah semua barang porak poranda.
Suatu ketika ada seorang pria dengan pakaian kumal masuk ke toko dan ingin membeli sebuah barang yang cukup mahal harganya. Karyawan toko kuatir dia tidak bisa bayar. Pemilik toko mendekati dan melayaninya dengan ramah, si pembeli membayar dengan beberapa tumpuk uang ribuan. Setelah si pembeli pulang, dia berkata kepada karyawan-karyawannya: “Layanilah pembeli siapapun dia, jangan memandang penampilannya. Layanilah mereka dengan kasih seperti kepada Tuhan.”
Tuhan ingin setiap anak-Nya hidup di dalam kasih seperti kasih Kristus yang rela berkorban bagi manusia. Hidup dalam kasih dinyatakan dengan tidak melakukan percabulan, kecemaran, keserakahan, bahkan dibicarakannya pun jangan. Demikian juga perkataan kotor, sembrono atau tidak pantas. Tetapi ucapkanlah syukur senantiasa. Ingatlah orang cemar, orang cabul dan yang perkataannya kotor tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Kristus dan Allah.
Kita hidup di masyarakat yang beraneka ragam, apakah kita bisa menyatakan kasih Kristus dalam pergaulan kita? Walaupun sekitar kita hidup dalam percabulan, kecemaran, keserakahan dan perkataan mereka kotor, sembrono, tidak pantas, apakah kita tetap hidup dalam kasih Kristus dengan rela berkorban dicemooh, disakiti hati, disingkirkan oleh lingkungan kita? Marilah kita terus bertahan dan setia kepada-Nya sampai satu saat Dia berkata, “Sabaslah hai hamba-Ku yang setia.” |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|