|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Jangan andalkan otak dan logika kita yang terbatas, andalkan kebaikan Tuhan yang melimpah tanpa batas. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Hidup Penuh Misteri Ilahi |
|
Hidup Penuh Misteri Ilahi |
|
Kamis, 16 Maret 2017 |
|
|
|
|
|
Hidup Penuh Misteri Ilahi |
|
Pengkhotbah 3:7-12 |
|
|
|
|
|
|
Sering kita tidak mengerti apa yang terjadi dalam perjalanan hidup ini, banyak hal yang sulit dipahami. Ada syair lagu mengatakan: “Segala yang terjadi dalam hidupku ini hanyalah sebuah misteri ilahi.” Kemampuan pikir dan logika manusia tidak bisa mengerti, kecuali Allah sendiri memberi pengertian, menyingkapkannya bahkan ada hal-hal yang akan tetap menjadi misteri sampai akhir hidup kita.
Alice Herz Sommer adalah pianis Yahudi yang dimasukkan ke kamp konsentrasi oleh pemerintah Nazi Jerman pada tahun 1940-an karena kemampuannya bermain musik dia tidak dibunuh. Kehidupan di kamp konsentrasi bukanlah hal yang menyenangkan. Kita tidak bisa membayangkannya. Sampai ajal menjemputnya dia tidak getir terhadap kehidupannya, sebaliknya dengan tersenyum dia berkata bahwa hidup ini indah.
Ibarat kita membaca sebuah buku, tidak semua halaman yang kita baca bisa kita pahami seluruhnya. Benar kata Pengkhotbah, manusia tidak bisa menyelami apa yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir ketika kita mengalami penyakit kronis, mungkin sukar bagi kita untuk memahami bahwa Dia adalah Allah Penyembuh. “Mengapa Allah Penyembuh ini tidak menyembuhkan aku?” Beberapa orang la...selengkapnya » |
Sering kita tidak mengerti apa yang terjadi dalam perjalanan hidup ini, banyak hal yang sulit dipahami. Ada syair lagu mengatakan: “Segala yang terjadi dalam hidupku ini hanyalah sebuah misteri ilahi.” Kemampuan pikir dan logika manusia tidak bisa mengerti, kecuali Allah sendiri memberi pengertian, menyingkapkannya bahkan ada hal-hal yang akan tetap menjadi misteri sampai akhir hidup kita.
Alice Herz Sommer adalah pianis Yahudi yang dimasukkan ke kamp konsentrasi oleh pemerintah Nazi Jerman pada tahun 1940-an karena kemampuannya bermain musik dia tidak dibunuh. Kehidupan di kamp konsentrasi bukanlah hal yang menyenangkan. Kita tidak bisa membayangkannya. Sampai ajal menjemputnya dia tidak getir terhadap kehidupannya, sebaliknya dengan tersenyum dia berkata bahwa hidup ini indah.
Ibarat kita membaca sebuah buku, tidak semua halaman yang kita baca bisa kita pahami seluruhnya. Benar kata Pengkhotbah, manusia tidak bisa menyelami apa yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir ketika kita mengalami penyakit kronis, mungkin sukar bagi kita untuk memahami bahwa Dia adalah Allah Penyembuh. “Mengapa Allah Penyembuh ini tidak menyembuhkan aku?” Beberapa orang lain sulit memahami kematian orang-orang yang mereka kasihi meskipun mereka mengerti ada jaminan hidup kekal di dalam Kristus. Demikian juga ketika masalah datang, kesulitan dan tantangan bertubi menghadang. Semua di luar kemampuan kita untuk mengerti dan memahaminya.
Allah tidak pernah menuntut kita untuk mengerti dan memahami semua yang sedang terjadi di bumi ini. Allah hanya ingin kita untuk PERCAYA bahwa Dia pegang kendali dan pasti menjadikan semuanya indah pada waktunya [ayat 11], sekalipun banyak hal yang menjadi misteri dan sukar kita mengerti. Mari kita tetap teguh berpegang pada janji-Nya yang tidak pernah diingkari.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|