|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Selama kita berjalan dalam kebenaran, hadapilah semua persoalan dengan terbuka dan berani, janganlah takut. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Hiduplah Dalam Jalan Kebenaran |
|
Hiduplah Dalam Jalan Kebenaran |
|
Rabu, 13 Agustus 2014 | Tema: No Fear |
|
|
|
|
|
Hiduplah Dalam Jalan Kebenaran |
|
Kejadian 31:1-31 |
|
|
|
|
|
|
Ketika Yakub sering dicurangi Laban, mertuanya, dan ketika Yakub sudah mendapatkan semua yang dia inginkan, Yakub bersikap gegabah. Yakub melarikan diri dari Laban dengan membawa isteri dan anak-anaknya karena Yakub takut terhadap Laban (ayat 6, 7, 31). Sikap Yakub melarikan diri dari Laban itu ada unsur benar dan salah. Benar karena kejadian itu adalah perintah Allah (ayat 3), salah karena Yakub melarikan diri tidak dengan cara baik-baik (ayat 20,21). Padahal jika Yakub pergi dengan cara baik-baik, Laban ternyata tidak mempermasalahkan (ayat 27-29, 55). Jadi, alasan Yakub pergi meninggalkan Laban adalah takut kepada Allah dan juga takut kepada Laban. Kepada Allah berbicara ketaatan, kepada Laban berbicara tentang takut kehilangan semua miliknya.
Saudara, dalam kenyataan hidup manusia seringkali perasaan takut itu datang bukan saja karena merasa bersalah, melainkan ketakutan karena mengkhawatirkan sesuatu yang berhubungan dengan diri sendiri. Misalnya: takut kehilangan nyawa (mati), takut kehilangan harta, takut kehilangan penghasilan (pekerjaan), takut akan kebrutalan preman dan orang jahat yang menimpa kita, takut usaha bisnis kita merugi, takut kegagalan, dsb.
...selengkapnya » |
Ketika Yakub sering dicurangi Laban, mertuanya, dan ketika Yakub sudah mendapatkan semua yang dia inginkan, Yakub bersikap gegabah. Yakub melarikan diri dari Laban dengan membawa isteri dan anak-anaknya karena Yakub takut terhadap Laban (ayat 6, 7, 31). Sikap Yakub melarikan diri dari Laban itu ada unsur benar dan salah. Benar karena kejadian itu adalah perintah Allah (ayat 3), salah karena Yakub melarikan diri tidak dengan cara baik-baik (ayat 20,21). Padahal jika Yakub pergi dengan cara baik-baik, Laban ternyata tidak mempermasalahkan (ayat 27-29, 55). Jadi, alasan Yakub pergi meninggalkan Laban adalah takut kepada Allah dan juga takut kepada Laban. Kepada Allah berbicara ketaatan, kepada Laban berbicara tentang takut kehilangan semua miliknya.
Saudara, dalam kenyataan hidup manusia seringkali perasaan takut itu datang bukan saja karena merasa bersalah, melainkan ketakutan karena mengkhawatirkan sesuatu yang berhubungan dengan diri sendiri. Misalnya: takut kehilangan nyawa (mati), takut kehilangan harta, takut kehilangan penghasilan (pekerjaan), takut akan kebrutalan preman dan orang jahat yang menimpa kita, takut usaha bisnis kita merugi, takut kegagalan, dsb.
Saudara yang kekasih, pertanyaannya adalah kalau saat ini ada perasaan takut menyelinap dalam diri kita, kita harus segera instrospeksi diri, takut karena apa? Karena akibat kesalahan kita sendiri? Atau takut karena kuatir akan kehilangan sesuatu dari diri kita? Jika ketakutan itu bersumber dari kesalahan (dosa) kita maka kita harus segera minta ampun dan bertobat, kembali ke jalan Tuhan. Tetapi apabila rasa takut itu karena perasaan kuatir akan kehilangan sesuatu pada diri kita, maka kita harus kembali lebih beriman kepada Tuhan. Lebih baik kita memupuk rasa takut kita kepada Tuhan, itu jauh lebih menguatkan iman kita, dan Tuhan pasti menolong kita, karena kita tidak bersalah di hadapan Tuhan (Bilangan 14:9). Jadi, selama kita tidak bersalah kepada Tuhan dan kita berjalan dalam kebenaran, janganlah takut. Hadapilah semua persoalan dengan terbuka dan berani. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|