SEPEKAN TERAKHIR
  Jumat, 29 Maret 2024   -HARI INI-
  Kamis, 28 Maret 2024
  Rabu, 27 Maret 2024
  Selasa, 26 Maret 2024
  Senin, 25 Maret 2024
  Minggu, 24 Maret 2024
  Sabtu, 23 Maret 2024
POKOK RENUNGAN
Belajarlah memberi dengan iman, jangan dengan akal pikiran yang membuat kita melakukan hitung-hitungan dengan Tuhan.
DITULIS OLEH
Pdt. Andreas T. Loso
Rohaniwan Pusat
Renungan Lain oleh Penulis:
Home  »  Renungan  »  Hitunganku Bukan Hitungan Tuhan
Hitunganku Bukan Hitungan Tuhan
Kamis, 10 Juli 2014 | Tema: The Testament Community
Hitunganku Bukan Hitungan Tuhan
Kisah Para Rasul 2:44
Waktu itu jam menunjukkan pukul 10 malam. Saya dikagetkan dengan ketukan pintu rumah yang disertai tangisan anak yang masih kecil. Ternyata seorang ibu datang menggendong anaknya sambil menangis. Sebagai pelayan Tuhan, saya menyapa dan menerimanya dengan kasih. Ibu tersebut dengan terbata-bata menceritakan semua masalahnya. Intinya, ibu itu tidak bisa membayar sekolah anaknya karena uangnya dihabiskan oleh suaminya. Setelah saya bimbing, saya mengajaknya doa dan Tuhan memerintahkan agar saya memberinya uang yang sebenarnya untuk membelikan susu anak saya. Uang 120 ribu adalah uang yang tersisa di akhir bulan. Jika saya berikan uang itu, maka saya tidak bisa membeli susu anak saya. Tapi Tuhan dengan jelas berkata, “Berikan!” LUAR BIASA, uang saya berikan. Dan apa yang terjadi? Sehari kemudian Tuhan memberkati saya sejumlah uang dari seseorang yang tak terduga sebanyak 200 kali lipat.

Dari pengalaman di atas, saya teringat akan keteguhan hati jemaat mula-mula dalam hidup antar jemaat. Cara hidup jemaat mula-mula begitu luar biasa. Mereka mempraktekkan kasih, senantiasa sehati sepikir dan sangat peka terhadap kebutuhan orang lain sehingga mereka berprinsip bahwa segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, l...selengkapnya »
FOLLOW OUR INSTAGRAM
RENUNGAN HARIAN
29 Mrt '24
29 Mrt '24
29 Mrt '24
Copyright © 2012 All rights reserved. Designed and Developed by GIA Dr. Cipto Semarang