|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Serukan “Hosana” pujilah Dia selalu. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Hosana |
|
Hosana |
|
Sabtu, 31 Desember 2016 | Tema: Siap Menyambut KedatanganNya |
|
|
|
Nubuatan Yesaya 9:5, “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita...”, telah tergenapi ketika bayi Yesus lahir di kandang Betlehem. Para malaikat memuji, para gembala dan para majus datang sujud dan menyembah Dia. Nubuatan Zakaria 9:9, “...lihat rajamu datang kepadamu, ia adil dan jaya, ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.” Juga telah tergenapi ketika orang banyak mengelu-elukan Yesus yang menaiki seekor keledai muda itu memasuki kota Yerusalem waktu itu pelayanan Yesus di dunia hampir selesai sebelum Ia disalibkan. Orang-orang itu mengiringi Yesus dengan kegembiraan yang besar, bersorak sorai memuji Yesus: “Hosana... diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang maha tinggi.” Apa artinya?
Hosana berasal dari bahasa Ibrani yang berarti ‘berilah kiranya keselamatan, kami berdosa’. Doa permohonan ini kemudian menjadi ungkapan sukacita kemenangan [Mazmur 118:25-26], itulah sebabnya orang-orang bersorak sorai menyambut Yesus. Mereka memberikan pujian kepada Yesus yang telah melakukan banyak mujizat, memberikan penghormatan kepada Yesus sebagai Allah yang maha tinggi dan Raja yang akan membebaskan dan memulihkan keadaan mereka. Orang yang datang kepad...selengkapnya » |
Nubuatan Yesaya 9:5, “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita...”, telah tergenapi ketika bayi Yesus lahir di kandang Betlehem. Para malaikat memuji, para gembala dan para majus datang sujud dan menyembah Dia. Nubuatan Zakaria 9:9, “...lihat rajamu datang kepadamu, ia adil dan jaya, ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.” Juga telah tergenapi ketika orang banyak mengelu-elukan Yesus yang menaiki seekor keledai muda itu memasuki kota Yerusalem waktu itu pelayanan Yesus di dunia hampir selesai sebelum Ia disalibkan. Orang-orang itu mengiringi Yesus dengan kegembiraan yang besar, bersorak sorai memuji Yesus: “Hosana... diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang maha tinggi.” Apa artinya?
Hosana berasal dari bahasa Ibrani yang berarti ‘berilah kiranya keselamatan, kami berdosa’. Doa permohonan ini kemudian menjadi ungkapan sukacita kemenangan [Mazmur 118:25-26], itulah sebabnya orang-orang bersorak sorai menyambut Yesus. Mereka memberikan pujian kepada Yesus yang telah melakukan banyak mujizat, memberikan penghormatan kepada Yesus sebagai Allah yang maha tinggi dan Raja yang akan membebaskan dan memulihkan keadaan mereka. Orang yang datang kepada-Nya akan diberkati, memperoleh keselamatan, damai sejahtera abadi. Sayangnya di tengah-tengah sukacita itu, Yesus menangisi kota Yerusalem karena sesungguhnya mereka tidak mengerti bahwa Yesus yang mereka elu-elukan itu tidak lama lagi akan mereka salibkan [Lukas 19: 41-44].
Bagaimanakah sikap hati kita ketika kita merayakan natal tahun ini sementara kita juga sedang menantikan penggenapan janji “Natal kedatangan Kristus yang kedua?” Masih kuatkah sorak sorai “Hosana” bergema dalam hidup kita. Di saat kita serukan “Hosana” pandanglah Yesus, apa yang kita temukan di wajahNya? Adakah senyum bahagia di wajah kasih-Nya ataukah tangisan duka seperti Dia menangisi kota Yerusalem waktu itu?
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|