Rabu, 22 April 2015 | Tema: Berkenan Di Hati Tuhan
Ibadah Yang Berkenan
Ibrani 12:28
Sebagai umat Tuhan tentu setiap kita rindu untuk memperkenan hati Tuhan dalam setiap tingkahlaku dan perbuatan kita. Namun mungkin kita bertanya bagaimana cara untuk berkenan di hati Tuhan. Melalui tema bulan ini kita diajarkan banyak hal bagaimana memperkenan dan menyukakan hati Tuhan dengan tindakan kita.
Dalam surat Ibrani ini penulis juga mengajarkan kepada kita bagaimana beribadah yang berkenan kepada Allah, yaitu ibadah menurut caranya Allah, bukan cara kita. Bukan seenak kita sendiri atau semau kita sendiri. Cara Allah yang seperti apa? Setiap hari Minggu ditentukan sebagai “hari Sabat”, hari perhentian. Kesempatan untuk kita datang kepada Tuhan.
Bukan hanya kalau Paskah atau Natal saja datang beribadah sehingga gereja penuh sesak, tetapi setelah itu tidak perduli lagi dengan waktu ibadah. Bahkan seringkali jam-jam ibadah kita abaikan dengan datang “terlambat”. Ibadah harus menurut cara Allah, bahkan dengan hormat dan takut. Mengapa? Karena Yesus sudah mati di atas kayu salib Golgota bagi semua manusia. Bagi kita yang percaya, sorga adalah sebuah kepastian dengan kebangkitan-Nya yang kita rayakan di dalam ibada...selengkapnya »
Sebagai umat Tuhan tentu setiap kita rindu untuk memperkenan hati Tuhan dalam setiap tingkahlaku dan perbuatan kita. Namun mungkin kita bertanya bagaimana cara untuk berkenan di hati Tuhan. Melalui tema bulan ini kita diajarkan banyak hal bagaimana memperkenan dan menyukakan hati Tuhan dengan tindakan kita.
Dalam surat Ibrani ini penulis juga mengajarkan kepada kita bagaimana beribadah yang berkenan kepada Allah, yaitu ibadah menurut caranya Allah, bukan cara kita. Bukan seenak kita sendiri atau semau kita sendiri. Cara Allah yang seperti apa? Setiap hari Minggu ditentukan sebagai “hari Sabat”, hari perhentian. Kesempatan untuk kita datang kepada Tuhan.
Bukan hanya kalau Paskah atau Natal saja datang beribadah sehingga gereja penuh sesak, tetapi setelah itu tidak perduli lagi dengan waktu ibadah. Bahkan seringkali jam-jam ibadah kita abaikan dengan datang “terlambat”. Ibadah harus menurut cara Allah, bahkan dengan hormat dan takut. Mengapa? Karena Yesus sudah mati di atas kayu salib Golgota bagi semua manusia. Bagi kita yang percaya, sorga adalah sebuah kepastian dengan kebangkitan-Nya yang kita rayakan di dalam ibadah Paskah yang lalu sebagai jaminan keselamatan kekal yang Dia sediakan bagi kita.
Mari kita secara terus menerus belajar memperkenan hati-Nya dengan memperhatikan jam-jam ibadah yang sudah ditetapkan di gereja. Mari kita memberi teladan yang benar kepada anak cucu kita untuk beribadah yang menyukakan hati Tuhan karena ibadah mengandung janji untuk hidup saat ini maupun untuk hidup yang akan datang [1 Timotius 4:8].