|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Ibadah yang selaras dan teratur merupakan perwujudan sikap kita dalam menyenangkan hati Tuhan. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Ibadah Yang Selaras Dan Teratur |
|
Ibadah Yang Selaras Dan Teratur |
|
Kamis, 15 September 2016 | Tema: Jemaat Yang Tersusun Rapi |
|
|
|
|
|
Ibadah Yang Selaras Dan Teratur |
|
1 Korintus 14:40 |
|
|
|
|
|
|
Bejo : “Laptop anyar yo Di ?” [“Laptop baru ya Di”]
Mukidi : “Yo iyo lah ...!” [“Ya iya lah ...]
Bejo : “Entuk teko ndi Di ...?”
[“Dapat dari mana Di ...?”]
Mukidi : “Hadiah lomba lari !”
Bejo : “Tenanan to? Sopo wae pesertane?”
[“Beneran ? Siapa saja pesertanya”]
Mukidi : “Wong telu pesertane ..., aku, polisi, karo sijine meneh wong sing duwe laptop.” [Pesertanya tiga orang, saya, polisi dan yang satunya lagi yaitu pemilik laptop ini”]
Inilah salah satu dari banyak cerita humor “Mukidi” yang saat ini banyak dicari dan dibaca di berbagai jejaring sosial baru-baru ini. Ceritanya terkesan humor, enteng, nggak penting, dan bahkan banyak pula humor lama yang dikemas kembali dalam bentuk yang baru. Terlepas dari semuanya itu, jika kita melihat ini secara sistematis dalam teknik stand up comedy, semuanya tersusun dengan rapi. Bit [bagian kecil materi dari stand up come...selengkapnya » |
Bejo : “Laptop anyar yo Di ?” [“Laptop baru ya Di”]
Mukidi : “Yo iyo lah ...!” [“Ya iya lah ...]
Bejo : “Entuk teko ndi Di ...?”
[“Dapat dari mana Di ...?”]
Mukidi : “Hadiah lomba lari !”
Bejo : “Tenanan to? Sopo wae pesertane?”
[“Beneran ? Siapa saja pesertanya”]
Mukidi : “Wong telu pesertane ..., aku, polisi, karo sijine meneh wong sing duwe laptop.” [Pesertanya tiga orang, saya, polisi dan yang satunya lagi yaitu pemilik laptop ini”]
Inilah salah satu dari banyak cerita humor “Mukidi” yang saat ini banyak dicari dan dibaca di berbagai jejaring sosial baru-baru ini. Ceritanya terkesan humor, enteng, nggak penting, dan bahkan banyak pula humor lama yang dikemas kembali dalam bentuk yang baru. Terlepas dari semuanya itu, jika kita melihat ini secara sistematis dalam teknik stand up comedy, semuanya tersusun dengan rapi. Bit [bagian kecil materi dari stand up comedy yang berupa kalimat demi kalimat] yang ditulis sangat rapi dan runtut, serta bagian punch line [bagian lucu dari sebuah lelucon] dalam setiap cerita sangat mengena. Cerita Mukidi menjadi cerita yang segar dan populer karena dibuat secara cermat, teratur, rapi dan mengena. Coba, seandainya cerita di atas ditulis dengan seadanya dan bahkan amburadul, mustahil orang akan tertarik pada cerita mukidi.
Begitu juga halnya dengan ibadah dan kehidupan kekristenan kita. Jemaat Tuhan yang memiliki berbagai karunia dan perbedaan di dalamnya akan berjalan dengan harmonis dan baik, jika semuanya tertata rapi dan teratur. 1 Korintus 14:40 berbunyi, “Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.” Di Dalam bahasa Inggris kata sopan dan teratur menggunakan kata decent dan order, sedangkan dalam bahasa Yunani memakai kata euschemonos [gabungan dari kata eu dan schemon] yang berarti patut, pantas dan selaras. Kata schemon adalah kata yang menunjukkan bagaimana kita merespons kehadiran seseorang: sikap, tutur kata, semua yang berkaitan dengan panca indra kita dalam berhubungan dengan orang lain.
Sedangkan kata teratur, menggunakan kata dalam bahasa Yunani taxis. Joshepus, seorang bapa gereja, menggunakan kata itu untuk mendeskripsikan camp angkatan perang Romawi yang begitu rapi, disiplin dan teratur. Dengan kata lain, dia menggunakan kata ini untuk mendeskripsikan cara ibadah atau penyembahan mereka yang dilakukan dengan sangat khidmat dan teratur. Paulus menggunakan kata ini untuk mendeskripsikan euschemon atau kesopanan jemaat, ketertiban atau keteraturan jemaat yang begitu indah. Paulus berpesan agar kita melaksanakan ibadah dengan “sopan” dan “teratur.”
Bagaimana kita menyikapi ibadah yang tertib dan teratur? Ibadah yang teratur adalah ibadah yang diingini Tuhan. Jika kita menjalankan ibadah adalah untuk Tuhan, maka yang diinginkan Tuhan, itulah yang kita prioritaskan. Tuhan merindukan ibadah yang selaras dan teratur. Marilah kita memberikan yang selaras dan teratur sebagai bagian sikap kita untuk menyukakan hati Tuhan.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|